"San-ie. Jangan bertengkar, eoh? Eomma mau masak jjajangmyeon dulu untuk appa."anak yang diperingati pun membalas dengan anggukan kepalanya.
Ibu dari tiga anak kembar ini lalu kembali pada kegiatan rutinnya, memasak. Dipotongnya wortel secara memanjang, bawang bombay. 'Susu pisang Jaehwa' tiba- tiba ia teringat. Gadis kecilnya belum sarapan. Dibukanya kulkas putih itu lalu mengambil barang yang dicarinya.
"Jae-"kalimatnya terputus karena indra pendengarannya menangkup sebuah irama yang terdengar familiar dari balik layar televisi. Ia menaruh gelas susu pisang itu diatas nakas dapur.
"Bogo shipda (bogo shipda)
Bogo shipda (bogo shipda)
Eolmana gidaryeoya
Tto myeot bameul deo saewoya~"
Ia bergerak lambat namun pasti. Dan disinilah ia sekarang berdiri kaku di depan gudang rumahnya, menatap kotak coklat yang merupakan isi dari kenangan masa remajanya. Retina nya menangkap ada tulisan yang selama ini sudah tidak pernah ia lihat kembali. BTS. Yeoja itu membalik kotak yang terlihat berdebu itu. 'My one and only love. 방탄소년단' tanpa ia sadari lelehan bening itu berhasil mencelos dari matanya.
Waktu yang sudah ia korbankan untuk mereka, terkenang kembali. Ketujuh idol dengan senyum hangatnya. Tujuh pria yang sempurna di matanya. Dia merindukan itu.
Debu itu sedikit demi sedikit terhapus. Yeoja itu mengusap tangannya di sekitaran kotak. Ia menguatkan hatinya untuk membukanya.
Seketika, wangi parfum vanilla favoritnya menyeruak. Ia tersenyum bersamaan dengan setitik air mata yang terus hadir. Ini adalah wangi khas kamar lamanya. Ia mengeluarkan satu demi satu barang yang ada disana. Berbagai macam buku dengan beragam warna. Banyaknya gulungan kertas disana membuat ibu dengan tiga anak ini tersenyum tulus.
Sebagian besar dari koleksinya terlihat sudah ditanda tangani. Ia mencari sebuah kertas kecil kebanggannya. Ah, itu disana. Ia mengambilnya dengan hati-hati. Disana tertera sebuah tulisan alfabet dengan menyertakan namanya. Tangisan itu perlahan reda. Digantikan senyuman yang penuh arti.
'Oppa, tolong tuliskan sesuatu untukku'
Akan ku nanti dirimu di fansign selanjutnya, nona Na.
Menggelikan memang. Masa-masa remajanya dipenuhi kalimat 'Saranghae oppa, aku mencintaimu' atau bahkan 'Oppa menikahlah denganku' Namun sekarang ia sudah menimang tiga anak, nyatanya dirinya lebih bahagia. Ia mengusap pelan album kesayangannya. Album yang lumayan tebal dengan cover putih. 'LOVE YOURSELF : HER'. Tertera tanda tangan biasnya disana dengan side note. "Terima kasih karena sudah datang"
"Eomma, sedang apa?"buah hatinya menghampiri. "Ah, eomma hanya sedang melihat-lihat."balita kecil itu menangkup eommanya dalam pelukan hangatnya. Iris matanya teduh, mengigatkan pada suaminya. "Jeongwoo sedang apa disini?"tanyanya kemudian.
"Mau menemani eomma, appa bilang eomma harus ditemani."gigi kelinci kecil itu hadir. "Aigoo anak appa.."namja dengan paras kelewat sempurna itu memeluk buah hatinya erat. Bersamaan mengecup pelan puncuk kepala istrinya.
"Yeon, sedang apa kau disini? Sudah lubilang jangan melihatnya lagi. Nanti kau sedih."
"Ah, ani oppa. Aku tadi mendengar lagu bangtan dari televisi. Hanya mengenang.."tangan putihnya digenggam pelan oleh suaminya. Ia hanya menurut.
"Yeon-ah, aku suamimu sekarang. Jangan menanggapku sebagai biasmu lagi. Aku ingin menjadi appa yang baik untuk anak-anakmu, bukan ingin menjadi bagian dari mimpimu, aku nyata sekarang. Aku milikmu, Yeon."Yeonji mengerti sekarang. Dirinya tidak perlu membuka lembaran lama. Karena masa lalunya sudah menjadi bagian dari dirinya. Dan sekarang, mimpi remajanya sudah menjadi miliknya. Jeon Jungkook ada disini, disampingnya.
***
Namja bermarga Jeon ini mengulum senyum simpulnya. Disana ada tiga anak dengan pipi tembamnya bermain bersama. Tidak pernah ia terbayang hari ini akan menjadi kenyataan. Memandang ketiga buah hatinya sembari memeluk pinggang istrinya yang sedang tersenyum tulus. Kesempurnaan yang sesungguhnya.
Pada akhirnya, semuanya berakhir baik. Dirinya masih manusia biasanya yang dapat merasakan jatuh cinta untuk pertama kali.
Cinta pertamanya ada disebelahnya sekarang. Mengisi lembaran baru mereka yang diisi dengan kenangan baru keluarga kecilnya. Jungkook rasa, semuanya kebahagiaannya ada disini. Ia bahagia.
Na Yeonji, ah bukan. Jeon Yeonji, menatap manik kecoklatan yang selama ini ia impikan. Rasanya sangat nyata, kelewat nyata. Ia tidak ingin pergi kemanapun. Ia akan selalu ada disini, menjaga ketiga buah hatinya. Dan hatinya akan selalu ada untuk seorang Jeon Jungkook hingga maut memisahkan mereka.
***
Yeyy author pamit ya.. ini bener- bener ending dari cerita ini. Semoga bisa ketemu di cerita- cerita athor yang lain. Kalau misalnya author bikin cerita Jungkook, itu gak akan ada hubungannya sama cerita ini. Jadi jangan bingung ya. Maaf kalo cuman singkat, pengen aja nulis tentang keluarga kecil mereka :)
Masi adakah yang nungguin crita ini? Author cuman iseng aja bikin bonus chapt h3h3
Thank you readers!!
YOU ARE READING
Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔
FanfictionNa Yeonji, putri sulung dari seorang pengusaha terkenal di kota ginseng. Darah campuran yang ia miliki berasal dari kedua orangtuanya yang memiliki gen berbeda. Darah Australia dari mommynya dan Korea dari appanya. Ia terjerat dalam suatu kejadian y...
