26. Can't Rid You Out From My Life

28 5 5
                                        

Yeonji POV

"Nuguseyo!?"

***

Pria itu tampaknya tidak berasal dari daerah Busan. Logatnya terdengar ia berasal dari Daegyu dengan campuran nada Seoul. Dia membawaku ke satu ruang serbaguna gelap. Dia sepertinya bukan orang jahat, instingku mengatakan itu. Instingku selalu dapat dipercaya.

Dengan langkah sedikit gontai karena ketakutan, aku tetap berusaha melepaskan genggaman tangannya dari lengan kekar pria berjaket hitam itu. Aura dingin menyeruak keluar dari dirinya.

Dan disinilah aku sekarang, menelusuri ruang serbaguna yang terasa luas. Ruang nampak kosong bila dipandang dengan mata telanjang. Pria berjaket hitam itu sudah menghilang entah kemana."Ceklek.." suara ini tidak nyaring tapi cukup terdengar dari indra pendengaranku.

Lampu kuning kemar kerlip kulihat di pojok ruangan bernuansa putih ini. Dapat kusadari itu. Ada tulisan disana, cukup jelas 'WILL'. "Ha? Will? Itu apa?"gumamku pelan. Lalu lampu kecil kuning mulai muncul kembali di tempat lain di ruangan ini. Tertampang besar tulisan hangeul yang kupahami jelas '너' (Kamu). Ada lampu senter yang digerakkan pas di depan mataku lalu bergerak ke atap ruangan, satu persatu huruf alphabet terlihat jelas.

"M"

"A"

"R"

"R"

"Y"

"나?"(aku?)

Kuucapkan satu persatu huruf yang ada di atap ruangan putih itu. "Apa maksudny-"

Lampu ruangan itu menyala satu per satu "Cekklekk... cekleekk.. click.."aku menutup mulutku penuh kagum. Ada tulisan yang diukir satu persatu dari bunga favoritku, hydragea. Bertuliskan "YES OR NO."

Dan yang lebih indahnya, ada jungkook disana dan pria berjaket hitam itu, yang masih setia memakai masker putihnya di kulitnya yang pucat. Wajahnya tidak terlihat jelas dikarenakan beanie hitam miliknya.

"Srekk.." pria itu melepas masker putih yang dikenakannya serta beanie saat lampu ruang yang cukup besar itu menyala. Bisa tebak siapa? Itu yoongi oppa.

Aku mengedarkan pandanganku ke huruf pertama yang aku lihat di ruangan ini sampai yang terakhir di atap ruangan. "Will you marry me?" Tanyaku padanya, mencoba untuk bertanya pada jungkook apakah perkataanku benar. Itukah yang dirinya tanyakan padaku?

"Yes or no?"tanyanya kembali. "Um.." aku menundukkan kepalaku. "Mianhae jungkook-ah.."aku memeluknya erat. Raut mukanya lesu. "Gwaenchanayo bila kau tidak mau menerimanya."

"Mianhae, aku tidak bisa menolak."aku mencium pipinya. Jungkook memasangkan cincin tunangan di jari manisku. Lalu ke empat member bangtan lainnya mulai keluar dari persembunyian mereka. Mr. World Wide Hansome, hoseok-ie oppa, namjoon oppa, dan tae oppa. "Annyeong!!!"ucapku berseri- seri. Dan dibalik tubuh tae oppa ada seorang gadis mungil yang mungkin berumur sekitar enam tahun yang sangat mirip dengan jungkook. Wajah imutnya tidak asing.

"Siapa namamu, cantik?"

"Hmm.. Jeon Jihyeon. Eonnie siapa? Samcheon, hyeon-ie pernah melihat eonnie yang ini."ucapnya pada jungkook dan segera menarik jepol jungkook dan menggengamnya.

"Ini akan jadi gamo ( bibi ) barunya hyeon-ie. Jihyeon senang? Namanya Yeonji."

"Ne samcheon, gamo barunya hyeon sangat cantik. Tadi hyeon sempat memanggilnya eonnie.. hehe."yeonji hanya tersipu malu melirik kearahku.

"Sini sama yeonji eonnie.. kita kenalan dulu yaa... kamu sangat manis. Mau eonnie gendong?"

"Iyaaa."ucap gadis kecil itu lantang. Aku mengucak hidungnya gemas. Ternyata keponakan jungkook ini mudah berinteraksi dengan orang baru. Pantas tadi ia sempat terlihat seperti anaknya taehyung oppa.

Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔ Where stories live. Discover now