Yeonji POV
Mungkin terlalu cepat bila berkata bahwa aku bahagia akan hidup ini. Aku baru saja kehilangan 2 orang berharga dalam hidupku. Tapi segala kekhawatiranku berkurang saat sudah selesai membaca buku harian jimin oppa. Dan untuk mengurangi rasa rinduku padanya, mulai sekarang aku berusaha untuk membuat buku setebal 1,5 senti ini penuh.
Bila kalian ingin tanya tentang jimin oppa, jasad nya sudah diistirahatkan di rumah abu kota seoul 3 hari yang lalu. Karena jaehyun ikut mengantarkan jimin oppa ke tempat peristirahatannya, aku menitipakan sebuah surat untuknya.
***
My Last Letter
Annyeong oppa... aku disini hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Terimakasih sudah menjagaku. Thank you sudah membuatku memiliki alasan untuk hidup disaat banyak orang yang ku sayangi meninggalkanku. Gomawo oppa, tanpamu aku tidak akan menapak di bumi yang penuh dengan keluh kesah ini.
Bahkan rasanya kata terima kasih ini tidak cukup untuk segala apa yang telah kau lakukan untukku. Oppa benar, aku harus menjalani hidupku ini dengan senyuman bahagia, seperti yang oppa minta. Aku akan selalu mengigat dirimu sampai ajal menjemput diriku. Terima kasih sudah mau hadir di hidupku, meratapi kelamnya perpisahan dalam hidupku yang pilu ini.
Baru kemarin rasanya kita bercanda ria. Baru kemarin juga rasanya saat aku diculik oleh mantan pacar jungkook oppa, dan kau menyelamatkanku oppa. Waktu berjalan terlalu cepat. Aku rindu padamu walau baru berjalan 6 hari semenjak hari itu. Aku rindu senyumanmu, suara tawamu, dan kelingking kecilmu... mian aku hanya bercanda.
Ingin rasanya aku mampir ke gedung bighit. Berharap tiba-tiba wajah oppa terselip di antara para staff atau trainee... hahaha. Aku tau aku tidak sebaik orang lain dalam mengalami perpisahan. Entah mengapa walaupun pertemuan kita singkat tapi banyak kenangan yang orang lain tidak tau tentang itu. Banyak hal yang belum aku jelaskan.
Tapi tidak apa-apa. Akan selalu ku simpan kenangan kita. Kau lihat kan sekarang bahwa aku sudah mencoba untuk tersenyum? Ya aku yakin kau melihatnya dari atas sana. Satu hal lagi, mianhae kalau tulisanku berantakan di dalam buku tulismu yang kau berikan padaku. Aku ingin membuat buku itu menjadi penuh. Okay, selamat tinggal. Semoga kau bahagia...
***
Jungkook oppa tadi sempat panik saat mengetahui keadaanku sekarang. Ia hampir menangis saat tau bahwa jimin oppa telah berpulang, aku hanya bisa menguatkan dirinya. Ia sempat mampir ke rumah duka, beruntungnya dia. Waktu sangat memihak padanya. Jungkook oppa sudah mengganggap jimin oppa sebagai hyungnya sendiri. Aku hanya sedih melihatnya.
Di jalan menuju bandara, mommy dan appa bertemu dengan hyunwoo. Ya aku bisa menyebut namanya sekarang, ingatanku sudah mulai pulih. Ia menceritakan tentang semua kenangan masa kecil kami, termasuk Claire.
Mulai sekarang aku tidak akan kesepian lagi. Sudah ada jungkook oppa, hyunwoo, dan jaehyun yang setia menemaniku. Walau ada banyak perpisahan dihidupku. Tapi aku juga berpikir bahwa di setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Sekarang mommy dan appa akan kembali ke Australia. Katanya ada masalah dengan aunty Loryn. Sore hari hampir tiba. Kamar inapku penuh dengan candaan yang dilontarkan hyunwoo. Tidak seperti mayoritas orang lainnya, hyunwoo pandai mencairkan suasana dan bersosialisasi dengan orang baru.
Terima kasih Tuhan. Akhirnya aku bisa tersenyum disela keterpurukanku ini...
***
Don't forget to vote and comment. Luv u..
YOU ARE READING
Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔
FanfictionNa Yeonji, putri sulung dari seorang pengusaha terkenal di kota ginseng. Darah campuran yang ia miliki berasal dari kedua orangtuanya yang memiliki gen berbeda. Darah Australia dari mommynya dan Korea dari appanya. Ia terjerat dalam suatu kejadian y...
