aku, kamu, semesta

120 39 10
                                    

Surya perlahan merangkak naik
"Ingat, berjuang. Ini harimu yang baru," katanya.
Aku pun perlahan meniti langkah
"Ingat, bahwa hari baru bukan hanya tentang luka baru."
Kamu pun demikian,
perlahan menggapai jemariku yang kini tak lagi gemetar,
"Ingat, kita jalani hari yang baru ini beriringan."

Begitulah.
Seolah semesta memang sudah menulis takdir kita
dan akhirnya kita tiba pada penantian itu,
dengan rasa yang tepat,
serempak berdefile:

[Aku, kamu, dan semesta]
akan selalu bersama
membangun kisahnya sendiri.





11/3/2019

[2] Asa dalam Rasa | ✔Where stories live. Discover now