s e h a r i

19 5 4
                                    

(1)
Pagi itu, embun menyapa surya.
Mungkin kita masih sama-sama terlelap dalam mimpi
tentang aku, kamu, dan puing-puing harap.

(2)
Surya beranjak naik, bersamaan dengan kita yang semakin jatuh satu sama lain.
Kita saling tersenyum,
menyatukan rasa hanya lewat sarat mata.

(3)
Gradasi sore yang kita saksikan
mengingatkan bahwa kita masih perlu banyak belajar.
Gelombang menyampaikan hal yang sama:
bahwa semua akan kembali ke tempatnya masing-masing.

(4)
Hingga bulan mengambil balik posisinya di angkasa,
membacakan dongeng sebelum tidur,
menuliskan milyaran konstelasi yang saling berkorelasi.
Mungkin ini menjadi malam yang panjang,
sebab kata bulan:
    esok hari masih menjadi rahasia.

(5)
Dalam lelap, kita kembali bercengkrama;
merajut setiap asa yang kita lafalkan.
memotret sudut-sudut yang kita lalui.
Hingga kita berhenti pada suatu kenyataan:
     kita ini sementara.

(6)
     sungguh, kita masih belum siap. 
     aku dan kamu masih enggan untuk
     melepas.
     sama saja, kita masih ragu untuk
     kembali kehilangan.

28/12/2019

sajak lain yang mendadak menjadi favoritku,
dedikasi terbaik, setidaknya menurutku
menurut kalian? :)

[2] Asa dalam Rasa | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang