s a m b a t

39 14 0
                                    

Dalam empat tujuh detik yang lalu,
bulan berhasil melengserkan matahari dari posisinya,
diikuti dengan burung-burung yang kembali ke sarangnya.

Lalu, terpatri di awan-awan
segala potret kisah yang sehari penuh ini kita lalui.
—keluh kesah,
—emosi,
—keraguan.

Namun, satu hari yang melelahkan telah usai.
Satu keluh kesah, emosi, dan ragu telah lewat.

Sambat;
terlalu sering dilakukan,
namun tak pernah mengubah fakta sekecil apapun itu.

Manik sang bulan menyiratkan isyarat,
“Lembar hari ini sudah cukup. Kembalilah esok untuk menyelesaikan lembar berikutnya.”

Cukup;
cukup sambat untuk hari ini.
Cukup;
cukup pula untuk sambat yang lainnya.

Berhenti, sambat hanyalah sebuah kesia-siaan···





10/5/2019

Check rasa dalam asa yukk
200 part of poem, completed
thank you♥

[2] Asa dalam Rasa | ✔Where stories live. Discover now