jingga kebiruan

62 22 3
                                    


Lalu Jingga bertanya pada Biru,
"apakah ada kisah yang abadi?"

Biru tidak menjawab.
Hanya perlahan merengkuh Jingga dengan segala perasaan yang
bercokol di relungnya.

"Maaf."

Lambat laun, tubuh Jingga melemas.
Kecup dari Biru telah menjelaskan semuanya.

Air mata Jingga luruh, tanpa ada Biru yang biasa setia menghapusnya. Kedua tangan Jingga saling meremas, tanpa adanya jemari Biru yang biasa menggenggam yakin.

Jingga mengangkat kepalanya. Menatap punggung Biru yang kini tampak rapuh.

"Ternyata, kamu sendirilah yang akan mengusai kisah ini."

Akhirnya senja itu dikalahkan oleh malam biru gelap.

Jingga belajar berjalan sendiri lagi.





25/3/2019

[2] Asa dalam Rasa | ✔Where stories live. Discover now