HTS 2

172 70 17
                                    

Kabarin kalo ada typo 👌🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kabarin kalo ada typo 👌🏻

***

"Assalamualaikum," ucap Ghita yang baru saja memasuki rumahnya dengan wajah tertekuk.

"Waalaikumsalam," balas bik Ijah asisten rumah tangga Ghita yang menghampiri Ghita dan menatap heran Ghita karena biasanya Ghita akan mengucap salam dengan suara keras, "Non kok tumben mukanya ditekuk ada masalah yah?"

"Gak papa bi, aku ke kamar dulu ya," ucap Ghita dan diangguki oleh bik Ijah

Ghita pun langsung menuju kamarnya di lantai dua. Lalu membuka pintu kamarnya dia meletakkan tasnya di meja belajar, membanting ponselnya di atas kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Ghita keluar kamar mandi dengan sudah memakai piyama berwarna pink pastel.

Aneh sih karna ini masih menunjukkan pukul 15.00 tapi dia tidak memperdulikan itu dan langsung merebahkan tubuhnya dikasur dengan seprai hellokitty kesukaannya. Dia meraba kasurnya guna mencari ponsel yang tadi dia lempar.

Dibukanya aplikasi WhatsApp ada beberapa notif pesan masuk tapi matanya membulat seketika melihat ada notif pesan dari mantan pacarnya yang baru saja putus beberapa menit lalu seketika ingatan tentang kejadian tadi membuatnya sedih.
Ghita mendengus menatap nama Fathur dengan emot love di layar ponselnya lalu dengan segera Ghita mengganti nama itu.

Fathur:
Lusa bakal jadi perpisahan yang berharga buatku.
Aku harap kamu datang ke bandara yah jam 10.

Itulah isi pesan dari Fathur yang membuat hati Ghita sesak. Ghita mengetikkan balasan pesan untuk Fathur.

Iyaa aku bakal dateng kok:)

Ghita menerima permintaan Fathur. Dia juga ingin melihat Fathur untuk terakhir kalinya sebelum Fathur pergi ke Amerika. Ghita menitikan air matanya mengingat kejadian tadi dengan mudahnya Fathur memutuskannya. Ghita tak membenci Fathur karena hal ini dia hanya kecewa dengan perilaku Fathur.

Bisma berjalan memasuki rumahnya dia baru saja pulang dari kampusnya, "Lah rumah sepi amat dah kek kuburan"

Bisma pun langsung menuju kamarnya dilantai dua tepatnya disamping kamar Ghita. Ketika melintas didepan kamar Ghita Bisma bisa melihat Ghita karna pintu kamar gadis itu sedikit terbuka.

Tapi tunggu. Bisma melihat Ghita sesenggukan gitu. Apa dia menangis? Tapi kenapa?

Bisma pun yang tadinya hendak ke kamarnya mengurungkan niatnya lalu memilih untuk menghampiri Ghita.

"Dek?" panggil Bisma dengan suara pelan.

"Ehh dek kamu kok nangis?" ucap Bisma khawatir lalu mendekat dan duduk di samping adiknya itu.Ghita sontak menoleh dan langsung memeluk abangnya.

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now