HTS 6

81 47 6
                                    

Kabarin kalo ada typo 👌🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kabarin kalo ada typo 👌🏻

***

"Bun Ghita berangkat dulu yahh Ghita udah telat nih," ucap Ghita setelah memakan sepotong roti, lalu menyalami dan mencium pipi Maria

"Ya allah sayang makanya rajin bangun pagi sendiri jangan ngandelin orang lain terus buat bangunin kamu," ucap Maria memberi wejangan

"Bunda ceramahnya di waktu yang nggak tepat udah ya Ghita udah telat nih," pamit Ghita pada wanita paruh baya yang paling ia sayangi itu.

"Yaudah hati-hati." Maria berkata kepada putri kesayangannya.

"Iyaa bun," jawab Ghita lalu melambaikan tangan kepada Maria.

Ghita pun berlari menuju halte depan komplek untuk menunggu angkutan umum datang. Tak butuh waktu lama untuk menunggu, angkutan umum pun datang Ghita segera masuk.

Setelah sampai di halte dekat sekolah Ghita berlari lagi menuju gerbang sekolah karena hampir ditutup.

"Non Ghita besok-besok jangan telat lagi yah," ucap satpam yang hendak menutup gerbang sekolah tersebut.

"Iyaa pak makasih ya." nafas Ghita tersenggal-senggal karna berlarian dari tadi

Ghita berjalan menuju tangga karena kelasnya berada dilantai dua. Setelah berhasil menaiki tangga Ghita menabrak seorang cowok karena Ghita berjalan terburu buru.

"Maaf ya kak aku ngga sengaja soalnya aku buru-buru." Ghita mendongak untuk melihat siapa yang ditabraknya.

Buset cogan batin Ghita

Cowok itu langsung pergi meninggalkan Ghita tanpa berkata sepatah katapun.

"Ihh main nyelonong gitu aja ah udahlah gue kan lagi buru-buru ngapain juga ngomongin tu cowok," gerutu Ghita pada dirinya sendiri.

Ghita pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Untung sesampainya Ghita di kelas, guru yang ngajar belum datang jadi dia tenang.

"Kok lo telat sih untung guru belum datang," omel Anes karena sebelumnya gadis itu tak pernah telat ke sekolah.

"Ya sorry gue kesiangan bunda ga bangunin gue tadi." Guru datang dan Ghita langsung duduk di sebelah Anes karna memang mereka duduk semeja.

##

Sekarang Ghita dan dua sahabatnya sedang berada dikantin duduk di tempat biasa mereka duduk dan makanan pun sudah tersedia. Ditengah tengah acara makan mereka Ghita menceritakan kejadian tadi pagi saat dia tidak sengaja menabrak seorang cowok yg dia perkirakan adalah kakak kelas. Setelah Ghita selesai cerita Anes dan Afiqah jadi penasaran siapa cowok itu.

"Ganteng ngga Ghit?" tanya Afiqah antusias

"Siapa namanya?" tambah Anes yang juga ikut penasaran.

"Lumayan ganteng sih tapi jutek gitu, gue gatau namanya siapa gue juga kayaknya baru liat itu cowok deh kakak kelas kali ya," jelas Ghita

"Gue kok tambah penasaran ya," ucap Nesha. Afiqah pun sama penasarannya dengan Anes.

"Ihhh nanti deh kalo gue ketemu tu cowok lagi nanti gue tunjukin ke kalian," ucap Ghita final

"Okee." Anes dan Afiqah kompak mengangkat satu ibu jari mereka.

Tak sengaja Ghita melihat cowok itu masuk ke kantin menggandeng seorang cewek cantik mungkin pacarnya.

Ghita menunjuk cowok itu dan mengatakan ke sahabatnya bahwa cowok itu yang tanpa sengaja dia tabrak tadi pagi di depan lift.

"OMG! demi apa lu nabrak tu cowok," histeris Anes sampai kedua temannya itu terkejut.

"Dia itu namanya Pandu Aarav Geraldy dia temen sekelas gue dia itu ketua tim futsal di sekolah kita. Nah cewek yang sama dia itu pacarnya namanya Natasha Angel terus kumpulan cowok disana tuh mereka temennya si pandu yang putih matanya agak sipit itu namanya Dicky di sebelah nya namanya Bima terus yg agak item itu namanya Reza," jelas Afiqah panjang kali lebar dan Anes mengangguk setuju.

"Di otak lo cuman ada si Fathur doang sih makanya lo gatau kalo banyak cogan selain Fathur," ucap Anes sarkatis

"Kudet lo Ghit cogan sekolah sendiri gatau," tambah Afiqah. Ghita menghela napas panjang.

"Iyaa iyaa sorry, jadi dia itu seangkatan sama kita gue kira kakak kelas," ujarnya. Temanya menertawakan dirinya karena salah perkiraan.

##

"Udah pacarannya huh?" tanya Dicky sinis

"Tau lo pacaran mulu kitanya dilupain" tambah Bima

"Iyaa ihhh kita nunggu lo lama ya dari bel istirahat bunyi sampe hampir bel masuk bunyi," omel Dicky. Cowok putih yang tidak suka jika disuruh untuk menunggu

Pandu yang baru saja datang sehabis mengantar pacarnya ke kelas langsung diserbu pertanyaan oleh sahabat sahabat nya itu. Pandu duduk di sebelah Reza yang sedari tadi hanya makan tidak ikut mengomel. Ya,karena Reza orangnya tidak bawel seperti Dicky dan Bima

"Berisik!" ucap Pandu sewot. Ia tak suka jika di ledek teman-temannya seperti itu.

"Yee lo malah sewot seharusnya kita yang sewot ke lo," Gerutu Dicky

"Ayok ke kelas bentar lagi masuk nih," ucap Reza yang sudah selesai makan lalu pergi meninggalkan sahabatnya

Beberapa detik Reza pergi bel masuk berbunyi nyaring yang membuat Pandu langsung pergi menuju kelas diikuti dua kurcaci Dicky dan Bima. Pandu berlari dan 'brruaaakkks......' ia menabrak seorang gadis dengan keras hingga gadis itu terjatuh ke lantai. Dicky, Bima dan teman gadis itu pun terkejut.

"Awww..." ringis gadis itu.

Gadis tersebut mencoba bangun dan mendongakan kepala nya hendak melihat siapa yang menabraknya.

"Lo lagi." Pandu mengangkat telunjuknya tepat di wajah gadis tersebut dan langsung ditepis gadis itu.

"Kalo jalan tu liat liat dong," ucap Gadis itu tak kalah sewot.

Ternyata Pandu menabrak Gadis yang kemarin menabraknya di depan lift dan sekarang dia yang menabrak gadis itu. Ya, gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Ghita.

Pandu melanjutkan berlarinya yang tadi terhenti dia tak menghiraukan Ghita yang terus terusan mengomel dia hanya tak ingin telat masuk kelas. Dicky dan Bima pun berlari mengejar Pandu dan meninggalkan Ghita.

Afiqah sahabat Ghita sekaligus teman sekelas Pandu pun berlari mengejar mereka.

"PANDU!Lo apa apaan sih nabrak orang bukannya minta maaf malah langsung nyelonong pergi gitu aja" omel Afiqah yang baru saja masuk kelas membuat seisi kelas menatapnya

"Lo apaan sih fiq dateng dateng marah marah" ucap Reza.

"Temen Lo?" ucap Pandu datar

"Iyaa dia tu sahabat gue dan gue mau lo minta maaf sama dia!" perintah Afiqah.

"Hm" gumam Pandu

"Minta maaf sekarang!" kesal Afiqah.

"Engga" pandu memutar bola mata jengah

"Ihh pokoknya lo yang salah lo harus minta maaf!" tegas Afiqah

"Udahlah fiq percuma juga, lo kan tau sifat dia gimana," ucap Reza menenangkan emosi Afiqah

"Tapi ga bisa gitu dong Za, dia salah jadi dia harus minta maaf" ucap Afiqah

"Udah ya sekarang lo duduk, bentar lagi Bu Titi masuk" Reza mengantar Afiqah ke bangku gadis itu

***


Jangan lupa voment :)

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now