HTS 12

51 15 2
                                    

Ghita dan dua sahabatnya berjalan di koridor dengan santainya seperti biasa dengan tatapan para kaum adam yang mengarah pada mereka mengagumi paras cantik mereka tidak sedikit juga siswi yang iri dengan mereka yang selalu dikagumi para lelaki.

Tidak beda jauh dengan Ghita dan dua sahabatnya. Pandu dan tiga sahabatnya juga sama populernya dengan Ghita dan menjadi incaran para kaum hawa disekolah mereka karena ketampanan yang mereka miliki.

Saat sedang asik mengobrol di depan kelas Afiqah Ghita memperhatikan Pandu dan para sahabatnya yang sedang berjalan ke arahnya lebih tepatnya kelas sih karena Afiqah dan Pandu kan satu kelas.

Tak sengaja Pandu juga memperhatikan Ghita mereka bertemu pandang namun hanya sebentar cepat cepat Ghita mengalihkan pandangannya dan mengajak Nesha untuk pergi ke kelas.

Namun saat berbalik ternyata Pandu sudah ada di depannya membuatnya kaget dan berhenti hampir saja Ghita menabrak dada bidang milik Pandu.

Pandu menatap Ghita datar tanpa ekspresi seperti biasa lain dengan Ghita yang sedang menggigit bibir bawahnya.

"Eh, ada Ghita sama Anes?" ucap Reza ragu karena dia lupa-lupa ingat dengan nama Anes.

"Habis nganter Afiqah ke kelas?" tanya Bima

Pandu dan Ghita masih berdiri berhadapan dan masih sama-sama diam.

"Udah tau pake nanya lo." Anes memutar bola matanya malas

"Jangan galak-galak dong Nes nanti cantiknya luntur loh," goda Dicky

"Bodoamat!" Anes menarik lengan Ghita dan melangkah meninggalkan kelas Afiqah.

"Gilaa Anes kalo lagi kesal nambah cakep yak," ucap Dicky sambil terus memandangi punggung Anes yang berjalan menjauh dari pandangannya

Pandu juga tak jauh berbeda dari Dicky dia terus memandangi Ghita yang ditarik Anes yang perlahan hilang dari pandangannya.

"Lo serius suka sama Anes?" Bima menepuk pundak kiri Dicky.

"Dua rius malah," jawab Dicky

"Kalo lo serius perjuangin dia," ucap Reza tangannya menepuk pundak kanan Dicky.

"Okee gue bakal berjuang dapetin hati Anes," ucap Dicky mantap

Sedangkan Pandu hanya diam menonton tingkah sahabatnya itu dan menggelengkan kepalanya lalu masuk ke dalam kelas.

Bel masuk berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah membuat siswa siswi berhamburan untuk segera masuk ke kelas masing-masing sebelum guru yang mengajar datang.

Jam kedua adalah olahraga sekarang Ghita dan Nesha sedang berganti pakaian olahraga di toilet setelah selesai Ghita melipat seragamnya dan bergegas menuju kelas bersama Anes untuk menyimpan seragam di tas.

Dari kejauhan Ghita melihat Afiqah di lapangan dengan mengenakan olahraga sama seperti dirinya dan juga Anes. pasalnya setahu Ghita hanya kelasnya saja yang seharusnya olahraga hari ini, tapi sepertinya kelas Afiqah juga ikut bergabung.

Anes menarik Ghita agar cepat ke lapangan karena dia melihat pak Harto selaku guru olahraga keluar dari ruang guru menuju lapangan.

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now