HTS 11

47 16 1
                                    

"Thur gue kangen lo," ucap Ghita lirih sambil mengusap sebuah foto mereka saat masih bersama.

Tak sadar air matanya mengalir namun segera ia menyeka air matanya dengan cepat saat mendengar ketukan pintu kamarnya.

Bisma membuka kenop pintu kamar Ghita saat si-empunya menyuruhnya masuk. Bisma menghampiri Ghita dan duduk di kasur adiknya namun Ghita membelakanginya.

"Ada apa bang?" tanya Ghita saat membalikkan badannya dan melihat abangnya yang sudah duduk di sampingnya

"Kamu habis nangis ya?" bukannya menjawab Bisma malah bertanya balik.

"Engga kok bang," elak Ghita. Ia tak mau membuat abangnya khawatir.

Namun Bisma tau bahwa Ghita sedang berbohong tapi ia tak mau membuat adik kesayangannya kembali bersedih.

"Ya sudah ayok kita makan malam," ajak Bisma lalu beranjak dari kasur Ghita.

"Abang duluan aja nanti Ghita nyusul," Bisma pun pergi meninggalkan kamar Ghita.

Sepeninggalnya Bisma, Ghita langsung menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya. Ia tak ingin ketahuan kalau ia habis menangis.

Ghita berjalan menuruni satu demi satu anak tangga menuju ruang makan karena keluarganya sudah berkumpul.

Ghita duduk disebelah abangnya seperti biasa dan langsung menyendokkan nasi dan lauk pada piringnya. Mereka makan dengan hening tanpa adanya obrolan.

Setelah makan malam Ghita langsung kembali ke kamarnya karena merasa lelah dia ingin beristirahat. Tak butuh waktu lama Ghita sudah berada dalam alam bawah sadarnya.

"Sayang ayok bangun kita sholat subuh berjamaah," ucap Maria pelan sembari mengguncangkan tubuh Ghita mencoba membangunkannya.

Merasa ada yang mengguncangkan tubuhnya Ghita langsung bangun dari tidurnya dan langsung merubah posisi menjadi duduk mencoba mengumpulkan semua kesadarannya.

"Ehh bunda iya nanti Ghita turun ya bun," ucap Ghita. Maria tersenyum dan mengelus rambut Ghita lembut.

"Ya udah sekarang mandi terus kita sholat subuh berjamaah ya bunda tunggu lho jangan tidur lagi," ucap Maria memperingati lalu beranjak meninggalkan Ghita.

Ghita langsung mandi dan segera menunaikan ibadah shalat subuh berjamaah dengan keluarganya.Setelah selesai sholat berjamaah Ghita kembali ke kamarnya untuk mempersiapkan segala keperluan sekolahnya saat semua sudah siap Ghita duduk di atas kasur miliknya lalu mengambil dan membuka ponselnya ada beberapa pesan masuk tapi Ghita tak berniat membalas bahkan membacanya.

Ghita kembali menutup ponselnya dan beranjak dari duduknya dia mengganti bajunya dengan seragam sekolah dan segera turun untuk sarapan.

Bisma dan Ghita pamit pada bunda untuk berangkat ke sekolah sedangkan ayah sudah berangkat ke kantor setelah subuh tadi.

Bisma memasuki sebuah mobil berwarna silver miliknya diikuti Ghita. Bisma mulai melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan sedang.

Ditengah perjalanan tiba-tiba mobil Bisma mogok membuat Ghita kesal karena dia bisa saja telat sampai ke sekolah.

Bisma dan Ghita terpaksa turun Bisma perlahan membuka kap mobil mengecek kenapa bisa mobilnya mogok .

"Dek maaf yah," ucap Bisma. Ia merasa sangat bersalah karena tidak memeriksa mobilnya terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

"Isshhh! abang gimana sih terus Ghita sekarang berangkatnya gimana? bentar lagi upacara dimulai lagi," kesal Ghita

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now