HTS 3

135 59 8
                                    

Persahabatan
Yang ku tau persahabatan adalah tentang teman yang selalu mensupport dan selalu ada buat kita dalam keadaan apapun.

~Ghita Adziella Putri~

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Three Girl❤️

Pikacu:
Gue otw rumah lo Ghit

Amnesia:
^2

Ya udah buruan 1 jam lagi kita harus udah ada di bandara.

Amnesia:
15 menit lagi kita sampe rumah lo

Wait!

Ghita pun langsung beralih membuka aplikasi instagram miliknya.
Postingan Fathur muncul dilayar memunculkan sebuah foto. Gambar yang ada di foto itu adalah sebuah tiket pesawat ke Amerika. Terdapat caption perpisahan di bawah foto itu.

Ghita terus memandangi foto itu dengan tatapan kosong. Tiba tiba semua memori kebersamaannya dengan Fathur berputar begitu saja seperti kaset. Air matanya pun mengalir di pipi mulusnya tanpa di minta. Hatinya terasa sesak sekarang.

Terdengar suara knop pintu. Ghita langsung menyeka air matanya dia tidak ingin ada yang tau kalo dia menangis. Pintu pun terbuka muncullah sosok 2 gadis remaja yang tak lain dan tak bukan adalah Nesha dan Afiqah.

"Lo habis nangis Ghit?" tanya Anes yang melihat mata Ghita sembab dan segera mendekati Ghita

"Udah lah Ghit jangan sedih mulu," ucap Afiqah yang tak tega melihat Ghita terus menerus bersedih

"Enggak kok cuma kurang tidur aja," elak Ghita tidak membuat dua sahabatnya itu langsung percaya begitu saja

"Lo gak bisa bohongin kita Ghit," Anes tak percaya,dia yakin Ghita membohonginya karena tak ingin dia dan Afiqah khawatir.

Ghita menghela napas ringan, "Gue teringat semua memori gue bareng Fathur"

"Udah dong gak usah lo inget inget lagi kalo lo inget inget terus kan gini jadinya lo nangis kalo airmata lo abis gimana," ucap Afiqah mencoba menenangkan Ghita.

"Mulai deh lebaynya," sinis Anes membuat Afiqah melotot dan menatap Anes tak suka

"Lebay lo bilang? gue ngomong apa adanya kok," ucap Afiqah tak terima. Ghita memegang kepalanya, sahabatnya ini bukannya menghibur malah membuatnya tambah pusing.

"STOP!kok kalian malah ribut sih," ucap Ghita kesal membuat mereka langsung berhenti berdebat.

"Sorry Ghit," ucap mereka karena merasa bersalah sudah membuat Ghita kesal. Ghita tak menggubris ucapan mereka lalu dia pergi meninggalkan mereka berdua di kamarnya.

"WOYYY GHIT!" teriak Afiqah dan Anes lalu berlari mengejar Ghita yang juga sedang berlari agar tak terkejar oleh mereka berdua.

"Cepet!" ucap Ghita cepat saat melihat raut kesal sahabatnya itu. Ghita yakin jika dia tidak cepat berbicara mereka akan mengomelinya sekarang juga.

Setelah sampai di samping mobil Afiqah tak mau buang waktu lagi merekapun langsung masuk dan melaju meninggalkan pekarangan rumah Ghita. Ghita duduk dibelakang bersama Anes sedangkan Afiqah dia yang nyetir mobil.

Diperjalanan Ghita terus saja melamun. Anes sudah menegurnya tapi Ghita lagi-lagi melamun. Mungkin memikirkan Fathur. Mungkin sangat berat bagi Ghita melepas Fathur begitu saja.

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now