HTS 16

30 12 0
                                    

Bel istirahat berbunyi pertanda waktu pelajaran selesai begitu pun hukuman Ghita membuat Ghita lega karena hukumannya selesai

"Baik Ghita berhubung jam pelajaran saya selesai hukuman kamu juga selesai," ucap Bu Dewi saat sudah keluar dari kelas

"Terimakasih Bu," ucap Ghita

Ghita langsung masuk ke kelas dan duduk di bangkunya untuk meredam rasa lelahnya karena berdiri selama 3 jam

"Ghit kantin ga?" tanya Anes yang sudah berdiri

"Ngga deh gue mau nulis materi bu Dewi tadi oh iya pinjam buku lo dong," ucap Ghita

Anes kembali duduk dan membuka tasnya untuk mencari buku setelah ketemu lalu dia menyerahkan bukunya pada Ghita

"Serius ga ke kantin," tanya Anes memastikan

"Engga, lo kalo mau ke kantin ya kantin aja," ucap Ghita yang sudah fokus menyalin catatan milik Anes

"Mau titip sesuatu ngga?" tanya Anes lagi

"Ngga perlu makasih," Ghita terus fokus menyalin tanpa Peduli perutnya yang demo minta di isi

Anes pun akhirnya menuruti saja permintaan Ghita dan dengan segera ia berjalan menuju kantin karena perutnya sudah minta di isi sejak tadi

"Ehhh ada bebeb Anes tumben sendiri," ucap Dicky yang baru saja tiba bersama tiga sahabatnya juga Afiqah

Anes langsung menatap tajam kearah Dicky karena selalu memanggilnya dengan sebutan 'bebeb' yang menurutnya alay dan juga dia bukan siapa-siapanya.

"Iyaa tumben lo sendiri Ghita mana? perasaan tadi pagi berangkat deh," imbuh Afiqah

Afiqah menarik kursi lalu duduk di depan Anes dengan Reza di sampingnya juga Dicky yang duduk di samping Anes sedangkan Bima dan Pandu duduk di bangku sebelah.

"Dia tadi dihukum Bu Dewi jadi sekarang dia lagi nyalin materi pelajaran Bu Dewi tadi," jelas Afiqah dan memasukkan bakso di mulutnya.

Pandu yang mendengar itu tiba-tiba berdiri
"mau kemana lo?" tanya Bima

Pandu tak menjawab pertanyaan Bima dan berjalan ke tempat Bu sus
"Bu mie ayam sama es tehnya satu ya."

"Siap mas Pandu tunggu ya," ucap Bu sus penjual bakso dan mie ayam

Pandu mengangguk sebagai jawaban dan tak lama Bu sus memberikan pesanan Pandu.

Pandu berjalan keluar kantin dengan langkah panjang tanpa memperdulikan Bima yang terus memanggilnya

Dari balik pintu kelas Pandu melihat Ghita yang sedang menulis lalu dia menghampirinya dan menyerahkan mangkuk berisi mie ayam dan segelas es teh manis

Ghita melirik sekilas mangkuk itu tanpa melihat siapa yang memberikannya dan kembali menulis

"Kan gue bilang ga perlu Nes," ucap Ghita yang mengira bahwa sosok itu adalah Anes.

Pandu membalikkan kursi dan duduk menghadap Ghita dan meletakkan mangkuk itu di depan Ghita tanpa memperdulikan ucapan Ghita tadi

Ghita berhenti menulis dan menatap Pandu dengan wajah sedikit terkejut karena dia kira adalah Anes.

"Sorry gue kira lo Anes," ucap Ghita

"It's oke," jawab Pandu

Ghita menatap mangkuk itu membuatnya bertambah laper.
"Gue tau lo laper," ucap Pandu

"Ngga perlu gue belum laper kok," tolak Ghita namun tiba-tiba perutnya berbunyi.

Sial! nii perut ga bisa banget diajak kompromi. Batin Ghita

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now