HTS 8

54 25 5
                                    

Happy reading🤗

***

Matahari sudah mulai menampakkan diri pertanda bahwa hari sudah pagi. Maria memasuki kamar Ghita lalu berjalan menuju jendela kamar dan membuka tirai jendela sehingga cahaya matahari masuk dan membuat Ghita terbangun karena silau.

Maria duduk di ranjang Ghita mencium kening Ghita dan mengusap lembut rambut putrinya itu. Ghita pun tersenyum manis kepada bundanya. Maria memang sering melakukan itu dari Ghita kecil sampai sekarang.

"Selamat pagi Bunda," ucap Ghita sambil tersenyum manis.

"Pagi juga princessnya bunda," balas Maria yang juga ikut tersenyum.

"Bangun yuk sayang mandi habis itu kita sarapan bareng," ajak Maria lalu beranjak meninggalkan kamar anak gadisnya itu.

"Siap bunda," jawab Ghita lalu dengan segera menuju kamar mandi yang ada di kamarnya untuk membersihkan diri.

Selesai mandi Ghita langsung berjalan menuju ruang makan untuk sarapan pagi bersama.

Setelah sarapan berakhir Ghita langsung berangkat ke sekolah. Tapi kali ini Ghita berangkat sendiri dengan mobilnya lebih tepatnya mobil abangnya Bisma, karena Bisma jarang menggunakan mobilnya dia lebih sering menggunakan motor sport kesayangannya.

"Hay Guys," ucap Ghita setelah memarkirkan mobilnya dan menghampiri Anes dan Afiqah yang kebetulan juga baru memarkirkan mobilnya.

"Eh hay Ghit," ucap Anes dan Afiqah. Anes langsung merangkul Ghita dan mereka berjalan bersama menuju kelas namun di koridor mereka harus berpisah dengan Afiqah.

Setelah beberapa menit Ghita duduk di bangkunya bersama Anes suara bel terdengar sangat nyaring. Setelahnya seorang guru yang sudah dijadwalkan mengajar jam pertama pun masuk.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Siska guru matematika dikelas Ghita.

"Pagi Bu," jawab semua murid serempak

Disaat Bu Siska sedang menerangkan Ghita tidak memperhatikan, ia sibuk memainkan ponselnya mencari cari akun media sosial milik seseorang.

Anes menyenggolkan sikutnya ke lengan Ghita agar gadis itu lebih memperhatikan penjelasan dari Bu Siska karena kalau tidak dia bisa kena omel. Tapi Ghita tidak merespon Anes dan itu membuat Anes kesal sekaligus penasaran apa yang sedang Ghita lakukan dengan ponselnya. Anes pun mendekat dan mencoba untuk mengintip ke layar ponsel Ghita betapa terkejutnya Anes ternyata Ghita sedang menstalk akun Instagram milik pandu. Anes pun berbisik di telinga Ghita

"Cieee ngestalk pandu," goda Anes

Ghita pun terkejut pipinya merah karena malu ketahuan sedang menstalk pandu.
Ghita gelagapan dia bingung harus jawab apa.

"Ihhh a....apaan sih eng....gak kok," ucap Ghita terbata bata

"Suara siapa itu!" bentak Bu Siska menatap tajam ke arah meja Ghita

Ghita menelan salivanya dengan kasar keringat dingin bercucuran habislah ia bisa bisa kena omel atau yang lebih parah ia akan dihukum berdiri di lapangan sampai jam pelajaran selesai.

"Ghita sini kamu!" perintah Bu Siska

"Mati lah gue" rutuk Ghita dalam hati

Ghita pun berjalan menghampiri Bu Siska

"Hormat di tiang bendera sekarang!" murka Bu Siska dengan aura menyeramkan

"Tapi Buu." Ghita ingin protes namun aura yang terpancar dari guru itu membuatnya sedikit takut. Lebih seram dari film horor yang biasa abangnya tonton, pikirnya.

HTS [Revisi]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu