HTS 18

27 8 0
                                    

Sekarang Ghita sedang bersiap di depan cermin melihat dirinya apakah penampilannya sudah pas atau belum. Padahal ia hanya pergi menemani Pandu membeli kado untuk adiknya, tapi rasanya deg-degan sudah seperti di ajak berkencan saja.

Sesuai janji Pandu menjemput Ghita tepat waktu dan mereka langsung menuju mall. Pandu mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

Setelah sampai Ghita langsung turun dari motor Pandu dan membuka helm lalu menyerahkannya pada Pandu.

"Kita ke tempat aksesoris aja kali ya?" celetuk Ghita pada Pandu yang sudah berdiri di sebelahnya.

Pandu langsung menyetujui ucapan Ghita karena jujur ia tak tau harus kemana. Setiap adiknya berulang tahun Pandu selalu menghadiahkan sebuah boneka setiap tahun hingga kamar adiknya penuh dengan boneka hadiah darinya mulai dari yang berukuran kecil hingga besar.

Pandu menarik tangan Ghita. Gadis itu sempat kaget karena Pandu langsung menarik tangannya namun ia pun menerima saja.

"Rame banget apa karena weekend ya?" Gumam Ghita saat sudah memasuki Mall tersebut.

Ghita terus melihat ke sekeliling dengan tangan yang terus di genggam Pandu dia tidak memerhatikan jalannya hingga dia tak sengaja menabrak seorang ibu-ibu.

"Aduh." Pandu menoleh ke arah Ghita yang mendadak berhenti ternyata dia tak sengaja menabrak ibu-ibu.

"Atuh neng kalo jalan lihat-lihat dong," omel ibu yang ditabrak Ghita barusan.

"Maaf bu saya ga sengaja," ucap Ghita menyesal tetapi, ibu tadi langsung meninggalkan Ghita dan Pandu begitu saja.

"Hobi lo nabrak orang?" Seketika Ghita langsung menoleh ke sumber suara.

"Apaan sih ya engga lah itu kan cuma ga sengaja," sergah Ghita, ia teringat saat pertama kali bertemu Pandu dia juga tak sengaja menabraknya.

"Oh," ucap Pandu lalu cowok itu melanjutkan langkahnya kali ini tanpa menarik tangan Ghita.

"Ehhh tunggu dong," teriak Ghita mempercepat langkahnya agar sejajar dengan langkah Pandu.

"Wahh banyak yang gambar Hello Kitty," ucap Ghita dengan mata berbinar saat sampai di tempat aksesoris cewek.

"Kaya bocah," ejek Pandu melihat raut berbinar Ghita yang sangat mirip dengan anak kecil saat diberikan mainan baru.

"Biarin," Ghita menjulurkan lidahnya kemudian melenggang pergi melihat-lihat berbagai aksesoris dan pernak-pernik khas perempuan.

"Oh iya adek lo orangnya gimana atau suka warna apa gitu?" tanya Ghita yang sedari tadi bingung memilih-milih.

"Kaya lo," jawab Pandu datar. Ia ikut melihat-lihat aksesoris di depannya itu.

"Maksudnya?" tanya Ghita bingung maksud ucapan Pandu yang menurutnya sedikit ambigu.

"Feminin kaya lo," jelas Pandu. Ghita mengangguk-angguk paham.

"Suka Hello Kitty juga gak?" tanya Ghita semangat. Siapa tau ia dan adik Pandu memiliki selera yang sama kan jadi gampang buat milih kadonya.

"Engga," jawab Pandu sekenanya. Pandu bahkan nggak tau persis apa kesukaan adiknya itu.

"Yaaaaah," desah Ghita kecewa. Ternyata ekspetasinya sangat tinggi.

HTS [Revisi]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin