HTS 15

35 14 2
                                    

Ghita berjalan di koridor sekolah sambil memegang beberapa buku paket yang sangat tebal

"Berat banget sih," gerutu Ghita

Afi yang kebetulan juga baru datang melihat Ghita keberatan membawa buku paket segera menghampiri Ghita berniat membantu sekalian modus:v

"Ada yang bisa gue bantu?" tanya Afi yang sudah berada di samping Ghita

"Ehh ga usah gue bisa sendiri kok," tolak Ghita

"Gapapa biar gue bantu kan kita sekelas," ucap Afi hendak mengambil alih buku di tangan Ghita

Tiba tiba sebuah tangan merampas buku itu mendahuluinya membuatnya kesal dan melenggang pergi, lagi lagi dia gagal mendekati Ghita karena Pandu. Ya, yang merampas buku adalah Pandu.

"Gue bisa bawa bukunya sendiri," ucap Ghita menatap tajam Pandu

"Kalo butuh bantuan ga usah gengsi," jawab Pandu berjalan mendahului Ghita.

"Gimana gue ga suka coba kalo tiap hari diginiin," batin Ghita.

Untung saja kelas pagi ini masih kosong, teman teman Ghita belum datang karena memang jam menunjukkan jam 06.15

Pandu meletakkan buku itu di meja Ghita dan hendak pergi

"Makasih ya lo udah banyak bantu gue," ucap Ghita

Pandu berhenti dan membalikkan badannya lalu menyodorkan ponsel miliknya pada Ghita.

"Maksudnya?" Bingung Ghita

"Nomer ponsel lo," ucap Pandu datar

"Buat apa?" Tanya Ghita ragu

"Tulis aja sih." Pandu mulai kesal

"Iya iya." Ghita mengambil ponsel Pandu dan menuliskan nomer ponselnya dan menyerahkannya kembali

"Gue tau lo bakal sering butuh bantuan gue," ucap Pandu sebelum pergi meninggalkan kelas Ghita.

Entah hanya perasaan Ghita saja atau bukan tapi ketika Pandu bersamanya dia jadi lebih banyak berbicara.

Sementara di sisi lain, Afi merasa kesal dengan Pandu karena rencananya mendekati Ghita selalu gagal karena adanya Pandu.

Afi yang sudah lebih dulu sampai di kelas melihat Ghita dan Pandu mulai memasuki kelas

Afi terus memperhatikan interaksi Ghita dan Pandu yang membuat hatinya sedikit terluka.

Sebenarnya Afi sudah menyukai Ghita dari kelas sepuluh namun saat itu Ghita sudah bersama Fathur dan sekarang ketika dia ingin mendekati Ghita selalu di ganggu Pandu.

Setelah Pandu pergi dari kelas Ghita tiba tiba Afi menghampiri bangkunya dan duduk di hadapannya menyerahkan sebuah coklat.

"Buat lo siapa tau suka" ucap Afi

Ghita membelalakkan matanya dan menerima coklat itu dengan senang hati karena dia pecinta coklat.

"Thanks ya gue suka banget sama coklat," ucap Ghita tersenyum

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now