HTS 14

30 13 3
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Namun, Ghita baru keluar dari kelas sendirian karena Anes hari ini dijemput papanya jadi pulang duluan sedangkan Afiqah tentu saja pulang bersama Reza pacarnya.

Ghita berjalan perlahan menuruni tangga dan saat di koridor ternyata masih ada beberapa siswa yang berkeliaran di sekolah dan ada juga yang menyapanya namun hanya dibalas senyuman oleh Ghita. Ghita terus melangkah hingga sampai di gerbang sekolah tapi saat baru melangkah hendak ke halte langkahnya terhenti karena sebuah motor menghalangi jalannya.

"Pulang bareng gue aja yuk," ajak seorang cowok yang baru saja keluar gerbang dan menghalangi jalannya.

Ghita mendongak melihat siapa orang ini dan ternyata dia adalah Afi si ketua kelas XI IPA I kelas Ghita

"Ngga perlu gue bisa naik angkot atau ojek kok," tolak Ghita dengan sopan.

"Masa cewek cantik pulang naik angkot sih mending bareng gue aman kok" Afi masih keukeh mengajak Ghita pulang bareng.

"Gak per-" ucapan Ghita terpotong karena lengannya ditarik seseorang.

Ghita menoleh begitupun Afi yang terkejut dengan kedatangan Pandu yang menarik lengan Ghita ke parkiran tempat motor sport miliknya terparkir.

Afi mendengus kesal lalu melajukan motornya meninggalkan sekolah.Saat berhenti di samping motor Pandu Ghita segera melepaskan cengkraman Pandu yang sedikit sakit di tangannya.

"Apaan sih sakit tau," kesal Ghita

"Sorry," ucap Pandu datar

Pandu sudah menaiki motornya dan memakai helm lalu menyerahkan helm satu lagi pada Ghita yang dibalas tatapan bingung.

"Apa nih?" tanya Ghita bingung

"Mau pulang nggak," ucap Pandu yang masih setia memegangi helm tadi

"Ya mau lah." Ghita segera menerima helm tadi dan memakainya.

"Ya udah." Pandu mengisyaratkan agar Ghita naik ke motornya.

Ghita pun menaiki motor Pandu dengan susah payah karena motornya sangat tinggi. Ngomong ngomong soal helm tadi Pandu meminjamnya dari Bima spontan karena melihat Ghita sedang diganggu Afi.

Setelah Ghita berhasil duduk di belakangnya, Pandu segera melajukan motornya membelah jalan raya namun di tengah perjalanan Pandu menghentikan motornya di tepi jalan.

"Lah kok berhenti disini sih kan rumah gue masih jauh apa mogok atau habis bensin." ucap Ghita beruntun

"Gak!" jawab Pandu datar

"Terus?" Tanya Ghita

"Dimana?" Pandu Balik tanya dan menoleh kearah Ghita

"Maksudnya?" bingung Ghita

"Rumah lo." Pandu menghela nafas

"Oh iya lo belum tau rumah gue ya lupa ya udah jalan nanti gue tunjukin arah," ucap Ghita membuat Pandu segera melajukan motornya kembali.

Pandu terus melajukan motornya sesuai arah yang di tunjukkan Ghita padanya. Akhirnya mereka sampai di depan gerbang rumah Ghita. Pandu menghentikan motornya sesuai arahan Ghita dan Ghita pun segera turun dari motor Pandu.

"Makasih ya udah anter gue pulang," ucap Ghita setelah turun dari motor Pandu.

"Iya." Pandu langsung menyalakan motornya lagi dan melesat meninggalkan Ghita yang masih berdiri mematung.

Lah gue ditinggal dong. batin Ghita

Ghita segera membuka gerbang dan masuk ke rumahnya.

Saat hendak masuk ke kamarnya ternyata sudah ada abangnya yang bersandar di dinding dekat pintu kamar Ghita.

"Tadi pulang diantar siapa dek?" tanya Bisma dengan tampang mencurigakan.

"Abang kok ada disini bukannya kuliah?" bukannya menjawab Ghita malah balik bertanya.

"Pacar baru kamu ya?" selidik Bisma tanpa menghiraukan pertanyaan Ghita

"Oh yang tadi cuma temen Ghita kok bang," jawab Ghita santai.

"Kalau pacar kamu kenalin ke abang dong kan abang juga pengen kenal," ucap Bisma dengan mengedipkan sebelah matanya

"Isshh apaan sih bang kan Ghita bilang cuma temen," kesal Ghita

"Iya deh." Bisma melenggang pergi ke kamarnya.

::::::

Setelah mengantar Ghita pulang Pandu tidak langsung pulang ke rumahnya melainkan mampir ke rumah Bima untuk sekedar istirahat sejenak dan juga mengembalikan helm yang dia pinjam karena jarak rumah Bima tak terlalu jauh dari rumah Ghita.

Karena Pandu sudah sering kerumah Bima dan akrab dengan keluarganya jadi Pandu bisa masuk kerumah Bima sesuka hati tanpa meminta izin dulu begitu pun sahabatnya yang lain termasuk dirinya.

Pandu langsung menuju kamar Bima dan saat membuka pintu kamar Bima ternyata juga ada Reza dan Dicky di sini

"Makasih." Pandu melempar helm ke arah pemiliknya.

"Sama sama." dengan sigap Bima menangkap helm yang dilemparkan Pandu.

Pandu merebahkan tubuhnya di kasur milik Bima sedangkan Bima lanjut barmain game di ponselnya lain halnya Reza dan Dicky yang sedari tadi asik bermain game sepakbola di PlayStation milik Bima.

Baru saja Pandu terlelap tidur Bima kini sudah berada di sampingnya ikut merebahkan tubuhnya membuat pergerakan di kasur sehingga mengusik ketenangan Pandu yang baru sebentar dia nikmati.

Pandu kembali membuka matanya dan menatap Bima di sampingnya dengan tatapan seolah berkata 'ada apa'

"Hehe sorry ganggu lo tidur tapi gue cuma mau tau gimana PDKT lo sama Ghita?" tanya Bima serius

Reza dan Dicky yang mendengar ucapan Bima merasa tertarik dengan apa yang sedang dibahas lalu mematikan game di PlayStation Bima .

Reza mendekati Pandu sedangkan Dicky malah beranjak mengambil cemilan yang ada di meja tempat tadi Bima duduki.

"Apaan sih." Pandu sedang tak ingin membahas ini.

"Gak asik lu Pan padahal kan gue udah siap dengerin lo cerita sambil ngemil," celetuk Dicky

Reza melempar bantal ke arah Dicky dan tepat mengenai kepala Dicky membuat Dicky mendengus kesal.

"Aa eja mah gitu nanti dedek iky aduin ke mami pikahh baru tau rasa," ucap Dicky dramatis

Bima tertawa terbahak-bahak mendengar celetukan Dicky yang sengaja dibuat buat sedangkan Pandu hanya tertawa kecil lain halnya dengan Reza yang memberi tatapan tak suka pada Dicky yang ditatap hanya nyengir tak berdosa.

"Cih,dasar kang ngadu," decih Reza

:::::::

TBC......

Sampai bertemu di part selanjutnya 😁

Jangan lupa voment 🌼

HTS [Revisi]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz