HTS 27

19 5 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Seorang pria memperhatikan Ghita yang sedang terlelap dengan tenang. Pria itu tersenyum kecil, lalu menepuk-nepuk tangan Ghita agar gadis itu segera bangun. Sudah berulang kali pria itu membangunkan Ghita namun, gadis itu hanya bergumam tak jelas sembari mengubah posisi berbaringnya.

"Ghita bangun!" Kesal sudah pria itu membangunkan kebo satu ini.

"Lima menit lagi bang," ucap Ghita tanpa membuka matanya dan mengubah posisi rebahannya menjadi tengkurap.

"Bangun gak!" pekik Bisma lalu menyibakkan selimut yang menutupi tubuh gadis itu.

Tanpa aba-aba Bisma menarik kaki Ghita membuat gadis itu melotot. Ghita menendang-nendang agar kakinya terlepas dari cekalan abangnya namun nihil, tenaga Bisma sangat kuat.

Bisma terus menarik kaki Ghita. Gadis itu menggenggam bantal dan sprei sangat kencang namun benda itu malah ikut tertarik. Kini gadis itu sudah di ujung ranjang dengan bagian kepala hingga perut masih berada di ranjang dan kakinya berada di udara dengan cekalan abangnya.

"Abang lepasin kaki Ghita!" tukas Ghita. Sedetik kemudian Bisma melepaskan kaki Ghita. Alhasil Ghita pun terjatuh ke lantai.

"Abang kok di lepasin?" gerutu Ghita seraya mengusap-usap pantatnya yang terbentur lantai dengan keras.

"Kamu yang minta tadi," ucap Bisma tak mau di salahkan.

"Ihh tapikan-" Bisma membekap mulut Ghita. Pusing ia mendengar ocehan gadis itu.

"Cepet mandi di bawah udah ada Afi, kasian nunggu lama," instruksi Bisma lalu melepas bekapannya.

"Issh mau ngapain sih? Kenapa nggak di suruh pulang aja? Ganggu tidur aku tau," kesal Ghita lalu berniat untuk kembali merebahkan tubuhnya. Tapi bajunya sudah di tarik oleh Bisma.

"Iya Ghita mandi sekarang. Ya udah lepasin." Bisma pun melepas tangannya dari baju Ghita.

Ghita beranjak mengambil handuknya lalu berjalan menuju kamar mandi, "Ngapain masih di sini? Sana keluar."

Mendengar nada pengusiran dari Ghita bukannya pergi Bisma malah melipat kedua tangannya di depan dada, "Abang tungguin di sini."

"Issh gak percaya Ghita mau mandi? Atau mau ngintip Ghita mandi?" goda Ghita membuat Bisma bergidik ngeri.

"Abang tunggu di depan pintu." Bisma keluar dari kamar Ghita seraya menutup pintu lalu duduk di kursi yang ada di depan kamar Ghita.

Dua puluh menit sudah Bisma menunggu namun tak ada tanda-tanda Ghita akan keluar dari kamarnya. Dengan kesal ia membuka pintu kamar Ghita.

"Iiih abang untung Ghita udah pake baju," gerutu Ghita karena kaget melihat Bisma yang tiba-tiba membuka pintu.

"Kamu mandi atau ngebatik sih? Lama banget," kesal Bisma karena sudah membuatnya menunggu lama.

HTS [Revisi]Where stories live. Discover now