19. Beda

3.6K 140 0
                                    

Now Playing : The Only Exception - Paramore

💎💎💎

"Perubahan sikapmu berhasil membuatku kagum. Dan, itu juga berhasil membuatku yakin, kalau kamu tidak membutuhkan orang sepertiku lagi."

~ Revan

***

Hari ini, Revan sudah diizinkan untuk kembali menggunakan motornya.

Sebelum ke sekolah, Revan mampir di bengkel langganannya untuk memperbaiki motornya yang mogok di tengah jalan.

"Kenapa lagi, Bro?" tanya Anto, petugas bengkel.

"Mogok. Biasa, seminggu gak kepake."

"Bentar, ya."

Revan duduk di salah kursi yang telah disediakan. Dia melirik jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul 06.43. Revan tahu, ia pasti terlambat kali ini.

"Gak akan keburu," gumam Revan.

Revan menyandarkan pundak dan kepalanya di sofa. Matanya terpejam. Dan lagi, wajah Rahel berhasil muncul dalam pikirannya. Kenapa selalu begitu? Sudah cukup dia mengalami hal pahit saat memacari Tari, cewek pintar dan cantik. Dia tidak ingin hal itu terjadi lagi saat dia menyukai Rahel.

"Revan," panggil seseorang.

Revan membuka matanya perlahan. Dia mengenal suara itu.

"Masih seneng sama motor?" tanya orang itu sambil duduk di samping Revan.

Revan tidak merespon. Dia kembali memejamkan matanya.

"Udah setahun lebih gue gak denger kabar lo. Masih sama Tari? Gadis yang berhasil mengubah kebrengsekan lo."

Revan membuka matanya. Dia berusaha mengontrol emosinya.

"Gue udah gak sama Tari," ucap Revan dengan tatapan serius.

"Wuih, sabar bro, sabar. Kita ini pernah segeng. Dan gue masih bisa terima lo buat masuk lagi ke geng gue," ucap orang itu sambil mengusap pundak Revan.

Revan menepis tangan orang itu dari pundaknya.

"Lo inget gak sih, Van? Lo pernah ngomong kalau cinta gak akan bisa mengubah hobi lo. Ya, balapan," sindir orang itu. Namanya Rimba.

"Lagian lo udah liat sendiri, 'kan? Cinta lo gak berhasil."

Revan mengepalkan kedua tangannya. Ia menatap orang di sampingnya itu dengan sorot mata tajam.

"Jangan emosi. Gue ngomong sesuai fakta. Ini nomor gue, lo bisa hubungi gue," ucap Rimba sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Oh ya, satu lagi. Gue yakin, lo pasti mau gabung lagi sama geng kita," bisik Rimba.

"Kang Anto, duluan ya. Motor Revan diperbaiki dengan baik. Itu akan dipake buat balapan minggu depan. Iya gak, Van?"

Revan hanya diam.

He is RevanWhere stories live. Discover now