Ada yang gercep karena lihat judulnya?
Wkwk, maaf, bukannya mau menipu kalian. Tapi, berhubung aku udah libur dan rasanya kangen banget sama Revan & Rahel, aku sempat terpikir untuk menulis extra chapter dari sudut pandang Revan. Kalau dari sudut pandang Rahel, kan, udah. Rasanya gak complete kalau Revan gak cerita dari sudut pandangnya.
Tapi, kali ini aku butuh respon dari kalian. Kalau kalian mau, akan segera aku tulis untuk mengobati rasa rindu kalian.
Kalau banyak yang mau, aku akan langsung mempublikasikan extra chapter dari sudut pandang Revan.
Jadi, gimana? Mau gak?
Oh, ya. Jangan lupa baca Arvin & Nadia, ya. Aku jamin ceritanya bagus dan menguras emosi. Dan juga ada kasus yang aku angkat dalam cerita itu, yaitu tentang diskriminasi (ketidakadilan) yang terjadi di sekolah. Sudah 13 chapter yang dipublikasikan.
Terima kasih atas dukungannya selama ini. Aku tunggu respon kalian, ya :)
VOUS LISEZ
He is Revan
Roman pour Adolescents[SELESAI-TAHAP REVISI] Ketika dua orang dengan sikap yang jauh berbeda bertemu untuk mengukir sebuah kisah yang terlalu indah untuk dikenang. Ini bukan tentang mengungkapkan perasaan. Ini juga bukan tentang kejujuran. Tapi ini tentang rahasia. Rahas...
