23. Dipisahkan

3.4K 128 8
                                    

Now Playing :  The Reason - Hoobastank

💎💎💎

"Ketika takdir dengan mudah mempertemukan kita, maka jangan menyangkal jika takdir dengan mudah juga memisahkan kita."

-Rahel

***

Revan melangkahkan kakinya malas. Raut wajahnya pun tidak seperti biasanya. Takut, gelisah, dan ragu berhasil menemaninya untuk menjalani hati itu. Pikirannya kacau. Benar-benar kacau.

Pandangannya tertuju pada seseorang yang telah membuatnya menjadi seperti ini. Revan yang biasanya berani mengambil resiko dan selalu berhasil untuk membela diri, kini tidak tahu harus melakukan apa setelah mengenal orang itu.

Semuanya berubah setelah gue kenal sama lo. Tapi, lo tenang aja, ini bukan salah lo. Ini salah gue yang melarikan diri ke tempat yang salah. Batin Revan.

"Kenapa belum masuk?" tanya Revan berusaha untuk tenang.

"Nungguin lo," jawab orang itu.

Rahel.

Tak bisa dipungkiri, Revan melihat wajah Rahel yang sedikit pucat. Dia yakin, Rahel juga merasakan hal yang sama dengannya.

Revan mengulurkan tangannya. Hal itu berhasil membuat Rahel bingung.

"Lo takut, 'kan?" tanya Revan.

"Gue takut? Jangan anggap gue seperti Rahel yang dulu. Gue udah berubah. Bukannya ini kemauan kalian semua? Kalian yang menginginkan gue untuk berubah. Gue udah berubah sekarang sesuai keinginan kalian. Jadi tolong, jangan anggap gue sebagai Rahel yang dulu."

Revan menyungging senyuman tipis. "Gak usah bohong. Gue juga takut."

"Hah? Seorang Revan bisa takut juga, ya?"

"Gue juga manusia sama kayak lo."

Tangan Revan masih terulur, membuat banyak pertanyaan muncul dibenak Rahel. Apa maksudnya?

"Pegang tangan gue," suruh Revan.

"Buat apa?" tanya Rahel bingung.

Tangan Revan yang satunya lagi langsung meraih tangan Rahel untuk diletakkan di atas tangannya yang masih terulur.

Rahel mendelik melihat apa yang dilakukan Revan.

"Maksudnya apa?" tanya Rahel.

Revan kemudian menggosok tangannya dengan tangan Rahel.

"Maksud lo apaan sih?"

"Tangan gue dingin gak?"

"Dingin. Trus kenapa?"

"Bokap gue selalu ajarin gue, kalau tangan lagi dingin, gosokkin aja kedua tangan itu," tutur Revan.

"Gosok pake apa?"

"Maksudnya, kedua telapak tangan kita saling gosok. Kayak yang kita lakuin sekarang," jawab Revan.

Rahel tersenyum. "Udah panas."

He is RevanWhere stories live. Discover now