BAB 3 -SATU KELOMPOK-

440 79 131
                                    

"Jadi kita mau ngerjain di mana, nih?" tanya Vano yang lebih dulu memulai pembicaraan. "Bu Linda kasih waktunya lumayan lama. Dua Minggu."

"Diusahain, sih, kita ngerjainnya gerak cepat. Soalnya tugas bukan cuma dari Bu Linda doang. Di belakang masih banyak yang ngantre buat dikerjain," lanjut Vano.

"Emang apa aja, sih, tugasnya?" tanya Tobi yang terlihat begitu santai dibanding dengan Vano yang kewalahan dengan tugas-tugas sekolah di penghujung semester tiga ini.

"Apa, ya? Gue aja sampai lupa saking banyaknya," jawab Vano yang terdengar begitu bloon di telinga Tobi.

"Kirain dari tadi berlaga sok bijak tahu semua sama tugas-tugasnya. Nyatanya nggak sama sekali."

"Nggak apa-apa, yang penting gue nggak kelihatan bego-bego banget di depan, Yasmine," bisiknya pada Tobi.

Tobi dan Vano memang berada di kelas sejak bel istirahat berbunyi. Mereka tidak ke kantin karena akan membahas tugas-tugas yang harus mereka kerjakan. Kebetulan, mereka satu kelompok dengan Yasmine. Rara dan juga Gilang. Hanya saja Rara dan Gilang sedang pergi ke kantin.

Yasmine yang sedari tadi hanya diam, mulai mengambil buku tulisnya dan menuliskan sesuatu di sana. Tobi dan Vano yang masih berbisik-bisik ria, tidak memperhatikan gerak-gerik Yasmine.

"Baca!" titah Yasmine pada Tobi dan Vano. Dia menyodorkan buku tulisnya pada dua cowok itu.

Isinya ....

1. Sosiologi : kunjungan sosial -> goes to Rumah Harapan on Thrusday at 2 pm.

2. Akuntansi : Buat siklus akuntansi. Pembagian tugas -> Yasmine : bukti transaksi & laporan keuangan. Rara : AJP & neraca saldo setelah penyesuaian. Gilang : Jurnal. Vano : buku besar. Tobi : neraca lajur. NO PROTES!

"Dua Minggu harus kelar nih," ucap Vano.

"Kita ke Rumah Harapannya hari Kamis minggu depannya lagi, Yas?" tanya Tobi. Yasmine hanya membalas dengan anggukan saja.

"Kalau Akuntansi kita ngerjain hari apa? Dan di mana?" tanya Vano.

"Sabtu, di rumah Yasmine. Boleh, kan, Yas?" Tobi memasang ekspresi puppy eyes.

Yasmine hanya mendelik tidak peduli. Sampai akhirnya, cowok itu menjawab boleh -dengan suara datar khas Yasmine, tanpa sepertujuan sang pemilik rumah.

"Yes! Hari Sabtu ke rumah Yasmine. Nanti share loct-nya, ya, Yas. Gue mau dateng paling duluan nih."

"Dasar lo! Cari-cari kesempatan aja."

"Suka-suka gue dong!"

Melihat keributan Tobi dan Vano, membuat Yasmine pusing dan memilih untuk mendengarkan satu-satunya lagu yang ada di playlist ponselnya. Heartbeat milik Christopher menjadi lagu yang bertahan cukup lama di playlist Yasmine setelah Little Things milik One Direction.

Yasmine memang begitu. Dia terlalu menyukai suatu hal yang hanya satu saja di dalam hidupnya. Istilahnya, dia ini tipe manusia yang stuck dan tidak mudah untuk move ke hal yang baru. Meski ada hal yang lebih menarik sekalipun, jika dia bilang 'tidak', ya berarti 'tidak' untuk selamanya.

Stuck on You (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن