BAB 21 -SELAMAT MALAM, YASMINE-

167 17 0
                                    
























Puas memandangi bulan berdua dengan Tobi di taman. Yasmine mengajak cowok itu untuk pulang. Banyak hal yang mereka bagi malam ini. Tobi dengan ceritanya yang pilu, dan Yasmine dengan ceritanya yang penuh kecewa. Keduanya saling merangkul untuk merasa lebih baik dari cerita-cerita menyedihkan yang pernah mereka alami dalam hidup. Karena mereka tahu, hidup ini terus berjalan. Jika kalian hanya berdiam diri dan tidak mau bergerak, maka kalian tidak akan pernah maju dan kalian tidak bisa melihat perubahan dunia yang semakin hari semakin indah jika kita selalu bersyukur pada Tuhan atas karunia-Nya.

“Yasmine gue haus,” rengek Tobi. Padahal dia sudah menghabiskan 2 gelas es cendol saat di taman.

“Iya.”

“Hausnya nggak hilang kalau cuma dijawab pake 'iya' doang.”

Yasmine tersenyum. “Pop ice mau nggak?”

Tobi mengangguk cepat. Kemudian Yasmine mengajak Tobi untuk mampir sebentar ke warung pop ice langganannya.

Baru saja selangkah Yasmine masuk, pemilik warung sudah tersenyum lebar menyambut kedatangan Yasmine. Seolah-olah pemilik warung itu sangat merindukan kedatangan Yasmine ke warungnya.

“Kak Yasmine! Apa kabar? Udah lama banget nggak ke sini,” sapa Bang Panjul -pemilik warung pop ice.

Yasmine tersenyum seraya duduk di bangku panjang. “Baik, Bang.”

“Kenapa jarang ke sini? Apa udah punya warung pop ice langganan yang baru ya?” gurau Bang Panjul.

“Sibuk sekolah.”

“Masa sampai setahun nggak ke sini?”

Tobi membulatkan matanya. Jadi bukan cuma ruangannya aja yang nggak dikunjungin selama setahun? Warung pop ice ini juga bernasib sama? Hmm ... sebenernya Yasmine kenapa ya? Apa cuma gara-gara kekecewaannya sama sahabatnya itu dia jadi berubah selama setahun belakangan ini? Tobi bertanya-tanya dalam hatinya

“Oh iya, Kak ... beberapa hari yang lalu, Bang Panjul servis motor di bengkelnya Bang Atta, eh malah dikasih gratis, nggak usah bayar katanya. Padahal, jasa servisnya itu luar biasa bagus, Kak. Keren pokoknya bengkel Bang Atta,” ungkap bang Panjul.

“Bang Panjul juga suka kasih gratisan ke Bang Atta, jadi apa salahnya kalau Bang Atta membalas kebaikan Bang Panjul?”

“Hehehe ... tapi balesannya nggak sebanding, Kak. Bang Atta bener-bener baik.”

Yasmine tersenyum tulus. “Lagi pula, kenapa Bang Panjul nggak coba buka cabang warung pop ice di deket bengkel Bang Atta? Bengkel Bang Atta, kan, customernya selalu rame, jadi sambil customernya nunggu, bisa sambil nyegerin dahaga dengan beli pop icenya Bang Panjul.”

“Ide bagus itu, Kak. Tapi, kan, Bang Panjul juga butuh modal atuh. Jadi mau ngumpulin modalnya dulu, nanti kalau udah kerasa cukup, baru deh buka cabang.”

“Yasmine do'ain semoga warung pop icenya makin sukses.”

“Aamiin.”

Baru sadar akan kehadiran Tobi yang datang bersama Yasmine, bang Panjul jadi dibuat bertanya-tanya. Pasalnya dia belum pernah melihat Tobi sebelumnya.

Stuck on You (COMPLETED)Where stories live. Discover now