BAB 24 -ALADDIN UNTUK YASMINE-

142 16 0
                                    


















Sejak Sabtu kala itu, sejak Yasmine tersenyum kembali untuk pertama kalinya, sejak Yasmine secara refleks menggandeng tangan Tobi saat hendak menyebrang, sejak keduanya saling berbagi cerita, sejak Yasmine bersedia menerima hadirnya Tobi lebih dalam lagi dalam hidupnya, dan sejak saat itu kini keduanya menjadi tak terpisahkan.

Kebiasaannya mengganggu Yasmine nyatanya tak pernah hilang. Tobi terus menghantui Yasmine kapanpun. Menyanyikan lagu-lagu di depan Yasmine. Bercerita tentang apa saja pada cewek itu, termasuk bercerita bahwa dirinya ternyata memiliki seorang kakak laki-laki. Hanya saja, kakaknya itu meninggal sebelum dia lahir karena korban kecelakaan tabrak lari.

“Kayaknya Abang gue tuh sebaya deh sama Bang Atta.”

“Oh ya?”

“Iya, soalnya gue sama Abang gue tuh beda sepuluh tahun. Abang gue kecelakaan umur enam tahun, dan gue belum lahir.”

“Siapa namanya?”

“Arian Sagara.”

Yasmine manggut-manggut saja, seolah dia tahu seperti apa rupa kakaknya Tobi. Kemudian ia melahap kembali baksonya.

Istirahat kali ini, Tobi memang sengaja mengajak Yasmine untuk makan bareng. Biasanya, Yasmine akan ke kantin bersama Rara. Sementara Tobi dengan Gilang dan Vano.

“Yas, ikut gue yuk!”

Yasmine mendongak dan mendapati Tobi tersenyum padanya.

“Ke mana?”

“Udah ayo ikut aja.”

“Minum dulu.” Yasmine menyeruput jus mangganya lalu beranjak untuk mengikuti langkah Tobi yang entah akan membawanya ke mana.

Tobi menggandeng tangan Yasmine. Namun, saat keduanya baru saja keluar dari area kantin, Tobi menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Yasmine.

“Kenapa?” tanya Yasmine bingung.

“Tutup mata dulu.” Tobi mengarahkan tangannya untuk menutupi mata Yasmine. Namun Yasmine sedikit menghindar.

“Biar apa?”

“Biar lo terkejut,” kata Tobi seraya bersiap untuk menutup mata Yasmine.

“Tunggu!”

“Kenapa, Yas?”

“Tangan lo nggak bau kan?”

“Yang gue tutup mata lo kok, Yas, bukan hidung lo.”

“Setidaknya. Karena jarak mata ke hidung itu dekat.”

“Iya, kayak jarak hati gue ke lo. Dekat. Tapi lo tetap nggak percaya.”

Yasmine memutar bola matanya. Ia sebal jika Tobi sudah mulai melayangkan candaan.

“Ya udah lanjut,” ujar Yasmine.

Akhirnya, Tobi pun mulai menutup mata Yasmine dengan kedua tangannya seraya mengarahkan jalan untuk Yasmine.

“Ada tangga, naik,” ujar Tobi.

“Pelan-pelan,” ucap Tobi yang begitu hati-hati mengarahkan Yasmine.

“Tangganya banyak banget,” keluh Yasmine.

“Iya, sabar ya ... bentar lagi nyampe, kok, Yas.”

Yasmine kembali diam. Namun dia merasa aneh ketika kakinya tak lagi menemukan anak tangga. Malah dia merasa ada angin yang menerpanya begitu lembut. Baru saja ia ingin bertanya pada Tobi tentang keberadaannya saat ini, tiba-tiba suara musik mulai terdengar. Dan Yasmine rasa, Tobi akan bernyanyi. Lagi.

Stuck on You (COMPLETED)Where stories live. Discover now