BAB 20 -BERBAGI CERITA-

171 15 0
                                    
















Btw, ini masih edisi hari Sabtu ya ... dan kayaknya Tobi sengaja belum pulang karena dia pengin malam mingguan sama Yasmine. Wkwkwk...







Yasmine berjalan menuju dapur untuk mendapatkan sesuatu yang segar. Dia membuka lemari es dan mengambil jus mangga dalam kemasan ukuran 1 liter. Kemudian menuangkannya ke gelas.

“Mau?” tawarnya pada Tobi yang entah sejak kapan sudah duduk manis di meja makan.

“Boleh.”

Yasmine mengambil gelas lain lalu menuangkan jusnya untuk Tobi.

Thanks, Yas.”

“Lo kenapa belum balik?” tanya Yasmine to the point.

“Belum pengin aja.”

“Bukannya setiap hari Sabtu lo ada job nyanyi di kafe?”

“Iya, tapi gue izin libur dulu.”

Yasmine mengangguk. Dia meneguk kembali jus mangganya.

“Jajan, yuk, Yas! Masih jam tujuh kok. Belum malem-malem banget. Lagi pula di sekitaran komplek perumahan lo kayaknya banyak tukang jajan deh.”

“Ya udah. Gue ambil jaket dulu.” Yasmine menaruh gelasnya ke wastafel lalu naik kembali ke kamarnya untuk mengambil jaket.

Tak lama kemudian, Yasmine turun.

“Yuk!” ajaknya.

“Lho? Mau ke mana, Yas?” tanya Atta yang baru saja keluar dari Yasmine's Room.

Tatapan Yasmine kembali dingin.

“Jajan,” sahutnya pendek seraya memberikan sebuah kunci –yang diberi gantungan kunci Doraemon, pada Atta.

Itu kan gantungan kunci yang gue kasih ke Yasmine waktu mau gantiin bukunya yang kena tumpahan es kopi itu. Ternyata dia pake, gue kira dibuang. Tapi nggak apa-apa deh, gue seneng lihatnya. Tobi tersenyum dalam hatinya.

“Kunci apa ini, Yas?” tanya Atta.

“Mulai sekarang ruangan itu dikunci aja. Yas nggak mau ada satu pun orang yang masuk ke ruangan itu lagi,” ucap Yasmine dingin.

“Kenapa? Bukannya dulu kamu sering banget ke ruangan ini?”

“Itu dulu. Nggak untuk sekarang.” Yasmine berjalan menuju pintu luar. Dia enggan untuk membahas lebih lanjut tentang ruangan yang sudah diacuhkannya selama setahun itu.
Setelah Yasmine terasa agak jauh, barulah Atta menatap Tobi dengan penuh tanda tanya.

“Lo bilang ke Yasmine kalau lo masuk ke ruangannya?” tanya Atta.

“Gue cuma bilang kalau gue masuk ke ruangannya buat cari lo ... itu aja.”

“Tobi, apa nggak ada alasan lain selain itu?”

“Abisnya gue bingung.”

Atta menghela pelan. “Yasmine adalah pengamat yang baik. Dia akan tahu kebohongan seseorang meski orang itu udah menutupinya rapat-rapat.”

“Hah? Gimana caranya?”

“Dengan mengamati gerak-gerik tubuh lo, cara lo bicara dan cara lo menatap dia. Yasmine tahu kalau lo bohong.”

“Ya Tuhan ... terus dia bakal marah dong sama lo, Bang.”

It's okay. Itu biar jadi urusan gue. Sekarang lo buruan samperin dia. Jagain dia. Awas kalau sampe kenapa-napa. Gue gorok leher lo!”

Stuck on You (COMPLETED)Where stories live. Discover now