BAB 37 -MAMA PULANG-

167 17 4
                                    


















Tepat bel pulang sekolah berbunyi, Yasmine langsung mengajak Rara keluar kelas. Namun, baru saja ingin keluar, di ambang pintu sudah ada Eselyn. Cewek blasteran Indo-Amrik yang selalu menggelendot manja di lengan Tobi.

Yasmine melihat keberadaan Eselyn, namun ia tidak menghiraukannya.

“Yasmine, wait!” Eselyn menjegat jalan Yasmine dengan berdiri di hadapan Yasmine sambil merentangkan kedua tangannya.

I wanna tell you something,” ucap Eselyn.

“Gue nggak punya waktu buat bahas apa pun sama lo. Permisi.” Yasmine mencari celah untuk meninggalkan Eselyn.

“Tapi ini penting. Tentang Tobi.” Eselyn masih terus menghalangi jalan Yasmine.

Rara yang berdiri di samping Yasmine merasa kesal atas sikap menyebalkan yang ditunjukkan Eselyn.

“Lo bisa minggir nggak sih? Gue sama Yasmine lagi buru-buru,” ketus Rara.

“Gue nggak ngajak lo ngomong,” ketus balik Eselyn.

“Kok lo nyolot?”

Eselyn memasang wajah yang 'sok' di hadapan Rara. “Whatever!”

“Apa yang mau lo omongin tentang Tobi?” tanya Yasmine dingin.

“Kita nggak bisa bicara di sini. Apalagi kalau ada si Rara gendut ini.” Eselyn menatap sinis ke arah Rara.

“Kok lo body shaming? Padahal gue nggak ngata-ngatain lo lho!” tegas Rara.

“Lo emang gendut, terima aja!”

“Lo masih baru di sini, jangan sok' jadi orang!”

“Terus kenapa? Lo nggak suka?”

“I ....”

“IYA!” tegas Yasmine yang memotong ucapan Rara. Sampai-sampai membuat Rara dan Eselyn kompak tersentak kaget.

“Lo sama Tobi itu sama aja! Sama-sama nyakitin perasaan orang. Nggak pernah mikirin efek dari rasa sakit hatinya orang tersebut atas sikap dan ucapan yang nyeleneh banget di telinga,” tegas Yasmine setegas-tegasnya. Eselyn sampai bungkam dibuatnya.

“Nggak beda jauh sama lo kok, Yas,” ucap Tobi. Ia berdiri sejajar dengan Eselyn. “Ucapan lo yang ketus dan sikap lo yang cuek dan dingin itu juga bisa nyakitin perasaan orang lho! Harusnya, sebelum lo ngomong begitu, lo mikir dulu. Jangan sampai orang yang lo maksud nyakitin perasaan itu bisa membalikkan ucapan lo yang ternyata juga pernah lo lakuin.” Tobi tersenyum setelah mengatakan itu kepada Yasmine. Tentu saja perkataannya sangat menyentil perasaan Yasmine.

“Lo tahu apa sih tentang gue?” Yasmine maju selangkah lebih dekat dengan Tobi. Tatapannya yang tajam seperti mata elang, mampu menusuk mata siapa saja yang melihatnya.

“Segalanya. Gue lebih tahu apa pun tentang lo dibanding Reyhan. Orang yang dengan teganya ninggalin lo tanpa alasan selama setahun sampai merubah seluruh kehidupan lo.”

“Nggak usah bawa-bawa Reyhan!”

“Kenapa? Memang begitu, kan, pada kenyataannya? Tapi lo tetap memaafkan dia meski apa yang dia lakuin itu benar-benar nyakitin perasaan lo.” Tobi pun ikut maju selangkah lebih dekat dengan Yasmine. “Sementara gue? Gue cuma sampah di mata lo Yasmine. Mau gue mengemis-ngemis sampai suara gue habis demi mendapat maaf dari lo aja rasanya susah banget. Tapi Reyhan? He's so lucky!

“Dan gue yang nggak se-lucky dia bisa apa? Minta kesempatan untuk ngejelasin aja dapat penolakan terus. Apalagi minta maaf? Yang seharusnya merasa tersakiti di sini tuh gue atau elo, sih, Yas?”

Stuck on You (COMPLETED)Where stories live. Discover now