BAB 11 -GELISAH-

174 25 1
                                    

Permisi...permisi....
Wkwkwk
Pakabar kalian???
Yasmine dan Tobi comeback nih😊
Yuk yuk yuk kepoin kisah mereka berdua..
.
.
.
Oiya, mau ngasii tau, kalau vote sama komen itu gratis kok gengs wkwkwk😅

Btw kalian dapat sun jauh nih dari Yasmine 😂😂😂

Btw kalian dapat sun jauh nih dari Yasmine 😂😂😂

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


















Yasmine berdiri di depan cermin meja riasnya. Sepulang dari bazar buku, dia terus memegang puncak kepalanya. Sentuhan Tobi membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Bahkan membuat matanya terus melek walau jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.

“Itu cuma sentuhan biasa, Yasmine. Seharusnya lo baik-baik aja,” ucap Yasmine pada dirinya sendiri.

❄❄❄

“Bang Atta kenapa nggak bangunin, Yas, sih?” omel Yasmine seraya menuruni anak tangga.

“Abang juga telat bangun, jadi Abang lupa buat bangunin kamu.” Atta sibuk memakai sepatunya. “Ayo kita berangkat sekarang, udah jam tujuh kurang lima nih.”

“Abang sih!”

Ini murni bukan salah Atta. Seharusnya Yasmine tidak perlu kesiangan kalau semalam dia tidak tidur terlalu larut. Karena perlakuan Tobi kemarin saat di rumah makan, membuatnya jadi susah tidur dan terus saja memutar nama Tobi dalam pikirannya.

Ponsel Yasmine bergetar, ada pesan masuk dari orang yang baru saja membuat pikirannya kacau.

Tb

Yas, masih di mana? Udah mau upacara nih.

“Bang Atta bisa agak cepetan nggak? Hari ini upacara.”

“Ini lagi diusahain, Yas.”

Atta menambah kecepatannya untuk segera sampai di sekolah Yasmine. Jalanan pagi ini begitu padat. Tangerang sudah seperti Jakarta.
Sesampainya di sekolah, Yasmine pamit dan segera turun lalu berlari secepat yang dia bisa menuju kelasnya. Untung saja upacaranya belum dimulai. Jadi dia bisa siap-siap dulu dengan atributnya.

“Tumben banget telat?” Tobi menghampiri Yasmine dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

“Ini semua gara-gara lo!” ketus Yasmine seraya sibuk mencari topi untuk dipakainya nanti saat upacara.

“Cari apa?”

“Topi.”

“Lo nggak bawa?”

Stuck on You (COMPLETED)Onde histórias criam vida. Descubra agora