BAB 34 -PERNYATAAN YANG PAHIT-

183 17 0
                                    
















Pulang ke rumah, Yasmine merasa kepalanya pusing sekali. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan matang-matang, namun Yasmine terlalu cepat mengambil keputusan yang justru ujungnya tidak sesuai dengan ekspektasinya.

Karena terlalu banyak pikiran, Yasmine jadi lupa kalau ternyata dia belum makan dari pagi. Bahkan dia tidak mengecek ponselnya sejak mendapat telepon dari Papanya. Yasmine melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari Reyhan. Pasti Reyhan sudah memberitahu Yasmine kalau dia sudah sampai di Bangka. Namun Yasmine belum sempat membaca pesan tersebut.

Bukannya membalas pesan dari Reyhan, Yasmine malah membiarkannya saja. Hal terpenting saat ini adalah perutnya. Yasmine harus makan. Dia sudah sangat lelah dan pusing sekali hari ini.

Sayang, di dapur tidak ada apa-apa. Atta tidak memasak dan belum pulang dari bengkel. Bahkan yang tadi menjemputnya di sekolah aja Bayu, teman Atta yang bekerja di bengkelnya.

Yasmine ingin pesan makanan delivery, namun uangnya sedang limit. Sebenarnya antara limit dan ngirit sih. Karena biasanya untuk delivery makanan adalah urusan Atta. Jadi Yasmine sangat menyayangkan uangnya jika harus delivery makanan dan dibayar pakai uangnya sendiri. Mau tidak mau Yasmine harus menunggu Atta sampai pulang ke rumah.

Bata

Bang, kpn plg?

Masih lama, Yas. Di bengkel lagi rame, karyawan Abang ada yang nggak masuk. Jadi Abang yang harus turun tangan.

Ok

Yasmine menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengah. Di rumah semegah ini, hanya terisi olehnya dan Atta. Jika Atta masih di bengkel, Yasmine jadi sendirian. Harusnya, rumah ini ramai. Ada Mama Lili yang selalu menyambut hangat Yasmine dan Atta ketika pulang sekolah dan bekerja. Menyiapkan makanan. Menemani bercerita. Bertukar pikiran. Dan banyak hal lainnya yang biasa dilakukan oleh Ibu dan anak. Misalnya.

“Yang kuat yaa perut sampai Bang Atta pulang,” ucap Yasmine sambil menepuk perutnya.

1 jam kemudian ...

Yasmine masih berada di ruang tengah dengan seragam sekolah yang masih dikenakannya. Wajahnya pucat pasi. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Kepalanya semakin pusing. Seperti diajak naik komedi putar. Yasmine lapar!

Di luar hujan deras. Membuat udara di dalam rumah semakin dingin walau tidak memakai AC.

Tok ... tok ... tok ...

Suara ketukan pintu membuat Yasmine mengernyitkan dahi. Dia sedang malas bergerak. Lemas. Tapi apalah daya.

Dengan gerakan santai Yasmine berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang. Yasmine berharap sih orang baik hati yang rela mengantarkan makanan untuknya.
Setelah membuka pintu, ternyata ....

“Hai, Yas!” senyuman lebar nan manis terpancar di wajah tampan Tobi. Cowok itu datang sambil membawa tentengan berupa beberapa makanan. Rambutnya yang sedikit agak basah karena hujan, membuatnya kelihatan lebih cool dari biasanya. Yasmine jadi dibuat terpana beberapa detik.

“Laper yaa?” gurau Tobi.

“Ngapain lo?” Yasmine masih memasang wajah datarnya meski bau makanan yang dibawa Tobi sungguh menggoda imannya.

Stuck on You (COMPLETED)Where stories live. Discover now