Tentang es yang baru saja mencair dan kembali membeku, dan tentang rasa yang tak pernah berhenti membisu. Kamu mau buat aku jatuh atau cinta?
Spesial untuk kalian yang selalu memendam rasa....
Dari Yasmine dan Tobi...
Amazing cover by @allesarfa7
Tekan bintang, kemudian ceritakan perasaan anda setelah membaca cerita ini wkwkkw 😅😅 Paan siiiiii akuuu 😂😂
Biar makin semangat mantengin Stuck on You, nih ada fotonya Tobi yang super keceeee... 😄😄
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Kasih jalan, kasih jalan ... Tobi sama Yasmine mau lewat,” seru beberapa murid yang masih berada di koridor sekolah, padahal bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Mereka semua mirip paparazi yang selalu membututi para artis ternama untuk mengetahui banyak hal dari si artis tersebut.
“Yasmine ... lo bisa berhenti dulu nggak sih? Gue mau ngomong!” ucap Tobi sedikit terengah-engah karena mengejar langkah Yasmine yang sangat cepat.
Seperti biasa, Yasmine selalu diam ketika Tobi mulai berkoar dengan ocehannya.
“Yas?! Come on ... berhenti dulu. Gue capek, nih, ngejar langkah lo terus.”
Hanya keheningan yang diberikan Yasmine untuk Tobi.
“Yasmine Arinindia, can you hear me?”
YES! I CAN! teriak Yasmine dalam hatinya. Dia sudah kesal sekali mendengar ocehan Tobi. Padahal jika Tobi ingin bicara suatu hal yang penting yaa kenapa enggak langsung bicara saja? Toh Yasmine juga bukan orang tuli kok. Dia pasti akan mendengarkan setiap kata yang meluncur dari mulut Tobi. Karena diam bukan berarti selalu mengabaikan. Tapi karena Tobi terlalu lebay dan bertele-tele, Yasmine jadi kesal juga.
“Yasmine! Lo nggak lupa, kan, sama kesepakatan kita?” tanya Tobi akhirnya meski Yasmine masih tak mau juga menghentikan langkahnya. Yasmine bergeming. Enggan menjawab.
“Yasmine?! Lo nggak lupa, kan, kalau kita pernah deal-deal-an?”
Yasmine masih bertahan dengan kegemingannya.
“Yas?! Berhenti dulu! Lo perlu jawab pertanyaan gue sekarang.”
Setelah dirasa Tobi cukup kesal dengan sikapnya yang cuek, akhirnya Yasmine menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Tobi. “Apa?”
“Lo nggak lupa kan?”
“Nggak.”
“Nggak apa?”
“Nggak lupa.”
“Sama apa?”
“Kesepakatan.”
“Kesepakatan apa?”
“Lo.”
“Tentang apa coba?” Tobi malah bersikap sangat menyebalkan.
Yasmine diam menatap Tobi cukup lama. Setelah itu berbalik badan lagi dan berjalan menjauhi Tobi.
“Eh?! Kok ditinggal lagi?” Tobi mengejar Yasmine lagi. “Tuh, kan, lo lupa sama kesepatan yang kita buat.”
