mas pulang

31.9K 2.3K 62
                                    































































Sudah 4 hari Doyoung pergi bertugas, dan 4 hari pula hanya Lettha habiskan waktunya dengan berdiam diri di rumah. Gak sih, 2 hari yang lalu dia pergi keluar bareng temen-temennya. Dan seperti yang Doyoung bilang 2 hari lalu ditelfon jika hari ini dia akan pulang.

Jam sudah menunjukan pukul 10.58 pagi yang tak lain 2 menit lagi jam menunjukan pukul 11, namun Alettha masih bergelung didalam selimutnya. Semalam ia marathon drakor hingga pukul 3 pagi.

(Doyoung POV)

Gue sampe rumah lebih cepat dari perkiraan gue. Sekarang baru jam 11 sedangkan perkiraan, gue sampai jam 1an. Gue keluar dari taksi dan sedikit kaget karna mendapati keadaan lampu-lampu rumah gue yang masih pada menyala. Gue mulai memasuki rumah dan dibuat terkejut kembali saat pintu rumah masih dalam keadaan terkunci. Alettha dirumah kah?

Keinget kalau gue pegang kunci cadangan tanpa babibu pun gue langsung membuka pintu rumah.

Cklek

Satu kata yang ngebuat gue sempet nahan kesel. Gue masuk rumah dan mendapati keadaan ruangan yang berantakan banget. Gue cari oknum tersangka, dan kembali mendapati kamar gue dan Ale terbuka. Gue pun langsung lari menaiki anak tangga dan mendapati si tersangka kekacauan masih asik tidur didalem selimut dengan damainya.

'Gue pulang bukannya dilayanin malah diuji kesabaran'

Terlanjur kesal gue pun berjalan mendekat ke ranjang dan langsung narik selimut yang ngebungkus Ale.

Srekk

"Bangun" titah gue. Ale cuman gumam dan langsung kembali nenggelamin wajahnya kebantal. Benar-benar diuji kesabaran gue. "Bangun atau saya siram air?" Ancam gue karena gak ada pilihan lain. Seperti angin lalu ancaman gue pun dibiarkan mengambang diudara. Gaada pilihan lain pun gue mulai kekamar mandi dan ngambil air segayung, udah gue ciprat-cipratin ke Ale pun dianya cuma misuh-misuh gakjelas sampai gerakannya ngebuat gue kaget dan jatuh diatas badannya.

Byurr-




Jangan lupakan air segayung yang ikut nyiram badan gue sama Ale.

(Author POV)

"HUAAA-" Lettha pun langsung tersadar dan beranjak bangun dari tidurnya, namun terhalang karena adanya tubuh Doyoung diatasnya. "Mas gila hah? Ngapain pake air?!!" Bentak Lettha sambil mendorong badan Doyoung menjauh. Sedangkan Doyoung dengan tatapan kesal dan muka datarnya langsung membuang gayung ke sembarang arah dan menghembuskan nafasnya kasar.

"Kamu juga ngapain jam segini masih tidur?! Aku pulang bukannya disambut" serkah Doyoung kemudian bangkit dan berjalan meninggalkan Lettha dengan keadaan hidung yang kempang kempis. Untung kamu ganteng:')

























Saat ini Lettha tengah menjemur kasurnya dihalaman belakang dengan rasa pundung, dibantu dengan Doyoung yang baru saja selesai mandi. Terlihat dari rambutnya yang masih basah.

"Kerjaan aku double kan!!" Teriak Lettha frustasi. Doyoung pun hanya menganggapnya acuh dan kembali menata kasur agar tepat terkena panas matahari.

"Suruh siapa masih molor"

"Ya banguninnya gak usah brutal gitu dong"

"Lagi kamu tuh abis ngapain aja hah sampe rumah berantakan gitu? Kamu pasti bawa orang kan?" Unjuk Doyoung tepat dihadapan wajah Lettha.

"Akutuh abis marathon bukan bawa temen, ini juga jari apa-apaan hah nunjuk-nunjuk segala?! Mau aku kepret pake sapu ijuk?!" Balas Lettha tak kalah sewot sambil menepis kasar tangan Doyoung yang menunjuk tepat kearah mukanya.

Terlanjur kesal, Doyoung pun langsung mengangkat tubuh Lettha dan membawanya menuju kamar kosong.

"Udah berani ya marah dan ngebentak-bentak suami" ucap Doyoung sambil tetap membawa Lettha menuju kamar kosong yang nantinya akan disulap menjadi sebuah kamar tidur untuk anak-anaknya kelak.

Memberontak dalam gendongan Lettha pun menjambak-jambak rambut belakang Doyoung. "KAMU MAU NGAPAIN KESINI HAH?!" teriak Lettha kepada Doyoung yang saat ini tengah membanting tubuhnya keranjang. Sekilas terlihat senyum menyebalkan dari Doyoung yang membuat Lettha bergidik ngeri.

Setelah menjatuhkan Lettha ke ranjang Doyoung pun mulai ikut menaiki ranjang dan mengunci tubuh Lettha dengan tubuhnya. "Mas ngapain hah?" Pekik Lettha ketika Doyoung mulai menciumi area wajahnya.

Sebelum menjawab Doyoung pun masih terlihat asik menciumi seluruh permukaan wajah Lettha sampai ia berkata "Katanya mau dedek". Dan detik berikutnya Doyoung mulai menjelajah seluruh tubuh Lettha.

"Mashh-"

"Shuttt...saya bakal pelan-pelan"

"Awhh-.......shakith mash-"

"Jangan nangis, saya jadi gak tega nih"










































'Asikkkk ponakan'-Taeyong

'Anjir temen gue dibobol woy!!'-Yuju

'Asekk gas juga kan akhirnya,muna sih kau'-Yuta

Gue nulis apaan yaAllah:) pendek? Maapin ya, buntu parah otakku ini.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang