keluarga besar

20.6K 1.6K 28
                                    




Kabar kehamilan Alettha pun sudah mulai terdengar ditelinga para kedua keluarga. Hari ini kedua keluarga tersebut berkunjung ke rumah Doyoung dan Alettha demi mendengar kabar yang lebih akurat. Sedari tadi Siera-mamah Alettha tengah sibuk membuat minuman untuk para keluarga yang datang, dibantu dengan Yooa-bunda Doyoung. Setelah mendengar pengumuman bahagia tersebut, keluarga menjadi sangat lebih protektif kepada Alettha.

Seperti sekarang, Alettha hanya mampu memperhatikan gerak-gerik mamah dan mertuanya yang tengah asik bercengkrama sembari membuat minuman, melupakan Alettha yang sudah dilanda kebosanan. Ditengah kebosanannya, Taeri datang dan duduk tepat disamping Alettha.

"Ciee, bakal nyusul kakak sama Aa" ledek Taeri ketika sudah menduduki bangku, membuat Alettha sedikit terlonjak kaget.

"Kakak kaget ihh" pekik Alettha , sedangkan Taeri hanya terkikik menanggapinya. Alettha beralih keperut besar milik Taeri yang bulan depan sudah akan persiapan untuk melahirkan. Bulan ini usia kandungan Taeri sudah 8 jalan 9. Maklum gede.

"Kak, dedeknya nendang gak?" Tanya Lettha yang dijawab anggukan oleh Taeri, dengan cepat Lettha lun meraba2 tempat pergerakan terjadi.

Ketika menemukannya, Alettha berdecak kagum. "Woahhh, dia gerak. Hai sayang, ini bibi Alettha" sapanya mengajak sang jabang bayi berbicara. Alettha pernah membaca bahwa bayi jika usianya sudah 4 bulan ia sudah akan bisa mendengar. Mendengar pernyataan itu membuat Alettha tak sabar ingin mengajak anaknya mengobrol, terlebih Doyoung.

"Udah tau kak jenis kelaminnya apa?"

"Udah, perempuan Tha" jawaban Taeri sontak membuat Alettha kembali berseri-seri. Dia juga sangat menginginkan anaknya kelak perempuan. Ia ingin megajarkan anaknya berkebun, mendadaninya dengan pernak-pernik lucu. Pasti seru pikirnya, tapi siapa yang sangka kelak nanti.

gerakannya terhenti dan matanya mengedar mencari ayah dari anaknya tersebut. Tiba-tiba ia menginginkan sesuatu. Menyadari raut dan perilaku adik iparnya, Taeri pun juga berinisiatif mencari sang tersangka, Doyoung.

"Doyoung!" Teriak Taeri ketika menemukan sang punya nama sedang berbincang dengan Jaehyun-sepupu Alettha sekaligus temannya. Merasa terpanggil ia ijin pamit kepada Jaehyun dan menghampiri istri serta kakak iparnya tersebut.

"Kenapa?" Tanyanya kepada Taeri, sedangkan Taeri hanya melirik kearah Alettha.

"Kenapa bun?" Tanya Doyoung kembali, namun kali ini kepada Alettha.

"Aku pingin sate ayam" oke, Doyoung mulai siaga. Dipagi hari seperti ini mana ada yang jualan sate:)

"Sate mana ada yang buka jam segini bun"

"Kenapa Doy?" Tanya bunda Yooa ketika melihat anaknya berbicara serius kepada menantunya.

"Ale pingin sate ayam bun" jawab Doyoung sedikit lantang, menyebabkan beberapa orang mulai teralih kepadanya.

"Tukang sate mana ada yang buka pagi-pagi" ujar Taeyang-papah Lettha.

"Bukan yang ditukang sate pah, maunya mas Doyoung yang bikin" oke, Doyoung pun mematung.

Demi permintaan calon anaknya, Doyoung pun rela paginya tersita dengan bertempur bersama arang dan asap. Demi sate ayam keinginan dedeknya. Tak segan-segan Alettha meminta dibuatkan bumbu khusus, yaitu tomat ulak dicampur dengan terasi bakar. Membuat siapa saja enggan untuk memakannya, tak terkecuali Alettha.

Bahkan ia telah menghabiskan 25 tusuk sate, Doyoung sampai bergidik ngeri melihatnya.

"Bun udah belum?" Tanya doyoung sambil membersihkan sisa kotoran disudut pinggir bibir Alettha.

Mas DoyoungWhere stories live. Discover now