sorry

9.2K 1K 62
                                    

*mulmed nya ditonton oke:) rekomen satu lagu lagi, i need somebody-day6


"Tau gak? Calon anak dan istri lo hampir meninggal?"

"Hati-hati Tha setelah ini, gue mungkin gak bisa berantem lagi sama lo. Gue pergi ya" Jae mulai meninggalkan ruang rawat inap, Alettha yang melihat kepergian Jae dengan segera berlari menyusul langkah panjang Jae sekuat tenaga.

"Alettha" panggil bunda Yooa, namun tak ia indah kan panggilan tersebut dan tetap mengejar langkah besar tersebut.

Baru menginjakan kaki nya di luar ruangan, mata nya menangkap tiga orang lain yang seesungguhnya merupakan teman baiknya sejak dulu.

Alettha memandang ketiga nya-Somi, Haechan-Renjun- dengan tatapan tak percaya.

Menggeleng-gelengkan kepala sejenak, kemudian berlalu meninggalkan ketiga nya dengan raut kecewa.

"Jae" panggil Alettha disepanjang koridor.

Jae yang dipanggil pun sebenarnya ingin sekali menghentikan langkah nya, namun hati kecil nya berkata tidak.

Ia tidak boleh memasuki dunia wanita itu lebih dalam. Bagaimana juga Alettha adalah wanita yang telah bersuami. Alettha yang sekarang bukan lah Alettha-musuh bebuyutan nya yang dulu.

"Jae, tungguin!!" Tegas Alettha yang masih setia mengejar nya.

Payah sekali, air mata nya mengalir begitu saja tanpa disuruh. Membuatnya refleks menghapus nya dengan kasar.

"Cih, kayak orang bego gue!!" Gumam nya.

"PARK JAEHYUNG!!" Teriakan Alettha berhasil membuat langkah nya terhenti. Ia berdecak kesal. Setiap kali wanita itu memanggil nama lengkap, mengapa ia menjadi begitu lemah.

Ia berbalik dengan kesal dan menemukan Alettha yang tengah mengatur nafas nya dijarak yang lumayan jauh.

"APA SIH BEGO? BALIK SONO LO KE SUAMI LO!!" Ketus Jae balik berteriak. Untung mereka telah keluar dari area koridor. Bahkan secara tak sadar, langkah panjang nya berhasil membawanya ke arah basement yang sepi.

"Gue gak mau, hiks-"

"Kenapa?!"

"Gue gak mau!!" Balas Alettha tak kalah sewot.

Jae menyusul ketempat Alettha berdiri, berkacak pinggang di hadapan Alettha dengan wajah tengil nya.

"Terus gue harus apa? Bawa lu kabur dan di cap sebagai perebut bini orang?!" Jae marah. Lettha tahu itu, namun ia memilih diam.

"Suami lo TNI, gue apalah? Cuma mahasiswa psikologi yang punya tubuh kurus, kerempeng, kurang gizi, apalagi?!"

"Ko lo jadi bawa-bawa fisik sih?" Jelas Alettha kesal. Pembicaraan mereka berubah ke jalur yang tentu nya akan mengundang keributan bagi kedua nya.

"YA KARNA GUE UDAH GAK MAU BERURUSAN SAMA LO LAGI!! LO GAK DENGER TADI SUAMI LO NGANCEM GUE PAKE PISTOL?!! GUE JUGA MASIH MAU NGERASAIN KERJA DAN NIKAH YA KAYAK LO!"

Jae benar-benar diambang batas. Bahkan tanpa sadar ia berbicara dengan air liur yang sudah entah berantah di wajah Alettha. Membuat perempuan itu menutup mata nya mulai merasakan emosi.

"SANA LO BALIK!!"

"GAK USAH MUNCRAT, BEGO!!"

"Yaudah, sekarang gue harus apa?" Tanya Jae beralih menjadi lembut, sekaligus menutupi harga dirinya yang habis di permalukan oleh musuh nya tersebut.

Mas DoyoungWo Geschichten leben. Entdecke jetzt