beneran hamil?

22.6K 1.8K 103
                                    




















Sudah terhitung 3 bulan sejak pernikahannya dengan Doyoung, dan sudah 2 kali juga Lettha ditinggal pergi sendiri oleh Doyoung. Dan untuk ketiga kalinya hari ini Alettha akan ditinggal pergi dinas oleh Doyoung. Karena semalam ia menjalani 'tugasnya sebagai istri, sekarang ia hanya dapat berpamitan diatas kasur dengan Doyoung. Namun, dari selesai subuh tadi Alettha tak kunjung ingin melepaskan pelukannya dari Doyoung. Seperti sekarang, keberangkatan Doyoung dijadwalkan pukul 9 pagi, namun sudah pukul 8 lewat 10 Alettha masih enggan melepaskan pelukannya. Ditinggal kekamar mandi pun ia akan merengek minta ikut.

"Dek, nanti saya kena marah kalo telat" rayu Doyoung sambil sesekali mengelus-elus kepala Lettha lembut, sedangkan yang dimanjakan hanya dapat mendusel dan sesekali menyeka air matanya.

Tak ada pilihan, Doyoung pun menelfon Ilraa-kakak iparnya agar menemani Lettha dirumah sekaligus pengalihan dari Doyoung. Kak Ilraa ini istri dari Gongmyung-kakak kandung Doyoung yang sudah dikaruniai putra bernama Seokha. Alettha sangat suka anak kecil, sampai ketika ia bertemu Seokha keduanya pun langsung lengket bagai perangko.

"Halo assalamualaikum" salam Doyoung.

"Walaikumsalam, kenapa Doy?"

"Kerumah sini mbak, bawa Seokha sekalian"

"Oke, otw" bernafas lega Doyoung pun kembali mengelus-elus rambut Lettha.

"Mas~ gausah pergi hiks.." rengeknya sambil menelusupkan wajahnya kedada bidang Doyoung.

"Tugas dek ini, masa mas gak boleh pergi"

"Gak boleh huaaa~" tangisnya pun semakin pecah ketika Doyoung memberontak dari pelukannya. Berhenti melakukan perlawanan, jari2 Doyoung bergerak untuk menghapus air mata Lettha.

"Hey, liat aku" pinta Doyoung sambil menangkup wajah istrinya. Masih sambil sesegukan, Lettha pun mengangkat pandangannya dan menatap netra mata Doyoung.

"Aku harus kerja dulu, cari uang buat biaya anak2 kita nanti kelak. Kamu mau punya anak kan? Kalo kita punya anak tapi belum ada tabungan mau dikasih makan apa kamu sama anakku nanti" ucap Doyoung. "Nanti mbak Ilraa kesini sama Seokha, selama mas pergi Seokha sama mbak Ilraa bakal nemenin kamu. Jadi kamu gak sendirian. Kamu ijinin mas pergi kan?" Tanya Doyoung yang ajaibnya langsung mendapat anggukan dari Lettha.

Kembali memasuki tubuhnya kepelukan Doyoung dan memberhentikan tangisnya. "Mas tunggu sebentar lagi sampai kak Ilraa sama Seokha dateng, mau kan?" Pinta Lettha dan berbalik Doyoung mengangguk setuju.

Tak lama kemudian terdengar suara bel rumah yang sudah pasti itu adalah Ilraa dan Seokha. "Ayo kebawah, kayaknya itu mereka".

"Gendong, aku males jalan"

"manja ya" Doyoung pun langsung menggendong Lettha ala koala dan berjalan menuju ruang keluarga. Setelah mendudukan Lettha ia berlanjut membuka pintu, dan tepat dugaan itu adalah mereka.

"Mbak, aku titip Ale ya, kalau gak mau makan suruh Seokha kelitikin aja" sambil bersiap2 dengan bawaannya, Doyoung pun menghampiri Lettha untuk berpamitan.

"Mas pergi dulu, jaga diri baik2, jangan bandel, makan yang teratur, sholat juga" sambil mencium pucuk kepala Lettha.

"Seharusnya aku yang ngomong gitu, makan yang banyak, sholat juga jangan harus diingetin dulu!"

"Iya yaampun. Salim dulu dong" pinta Doyoung sambil mengulurkan punggung tangan kanannya. "3 hari doang dek, mas usahain pulang cepet" lanjutnya kemudian kembali mencium kening Lettha.

Mas DoyoungDonde viven las historias. Descúbrelo ahora