[cemburu]masih berlanjut?

14.8K 1.4K 23
                                    









"Kerumah sekarang!"

Saat ini Haechan dan Somi sudah duduk berdampingan diruang tamu rumah Siera dengan Taeyong yang duduk dihadapan mereka berdua, sedangkan Siera dan Doyoung berada di single sofa tepatnya berada di kedua sisi kanan dan kiri keduanya.

Haechan dan Somi merasa risih dengan tatapan yang Taeyong berikan  kepada keduanya, membuat Somi secara tidak sengaja mencubit lengan Haechan karena tatapan Taeyong yang mengarah padanya secara tiba-tiba.

"Sakit bego!"

"Ekhmmm!" Seketika Haechan dan Somi mengehentikan kegiatan cubit mencubit mereka.

"Haechan, Alettha kenapa?" Tanya Taeyong to the point.

Dengan polosnya Haechan dan Somi saling beradu pandang kemudian menggelengkan kepala dengan cepatnya.

"Gak tau A', tau-tau tadi dia pamit izin pulang duluan" jelas Somi.

"Kenapa gak kalian cegat?"

"Haduh yaampun a' mukanya udah merah banget!! Gue pikir dia marah sama gua gara-gara ngasih tau kalo kak Doyoung ada dirumah mamah!" Terang Haechan kemudian berlutut dihadapan Taeyong.

"Maafin Echan A'Tae kak Doy, tapi sumpah....gue gak apa-apain Alettha" rengek Haechan sembari menyatukan kedua tangannya didepan dada.

Terdengar suara helaan nafas kasar dari Taeyong dan Doyoung, membuat Haechan lagi-lagi semakin bertambah bersalah.

"Tapi A'...Alettha kayak begitu setelah minum" pernyataan Somi sontak membuat orang-orang kembali menegakan badan mereka.

"Minum apa?" Kali ini giliran Doyoung yang bertanya, membuat Somi lagi-lagi menelan saliva dengan susah payah.

"Tadi sih dia pesen jus doang"

Dan seketika Taeyong kembali mendial nomor seseorang.

"Mark, tugas baru buat lo...."














Saat ini Doyoung telah berdiri didepan pintu kamar Alettha, ia masih ragu untuk membuka pintu tersebut. Jujur saja ini pertama kalinya ia melihat wanita se-agresif itu.

Camkan, bahkan saat berhubungan waktu itu Alettha sudah lebih memilih memasrahkan dirinya. Namun berbeda pada hari ini yang justru berbanding terbalik.

"Mass~" suara isakan itu masih terdengar, namun kali ini dengan nada yang lemah, membuat lamunan Doyoung buyar seketika.

"Sakitt~aku gak kuat"

"Mas Doyiii~tolong hiks-"

"Dedekk~bunda sakit"

Hancur sudah pertahanan Doyoung, secara cepat ia membuka pintu tersebut dan terpampanglah pemandangan pertama dimatanya. Alettha dengan wajah sembab serta kedua pergelangan tangannya yang mengeluarkan cairan darah tersebut.

"Ale" saat itu juga Doyoung mengambur kepelukan Alettha, bahkan ia menangis kembali melihat keadaan Alettha sekarang.

Doyoung menangkup kedua pipi Alettha dan setelahnya mengecupnya dengan tulus. "Mass, sakit hiks-" rengekannya kembali terdengar, namun Doyoung tetap tidak boleh membuka ikatan tersebut jika perilaku Alettha belum kembali.

"Sabar ya, sebentar lagi mas buka" ucap Doyoung. "-adek sekarang jagain bunda dulu, ayah ngamuk nih kalau kamu nakal didalem sana! Kamu mau ayah hukum berenang dipantai kuta hah?" Sambung Doyoung sembari mengelus-elus perut buncit Alettha.

Mas DoyoungWhere stories live. Discover now