lah, Belendung?

10.8K 1K 29
                                    




















































"Oom Tiwai,,ayukk campel bunda!" Pekik Seokjun kepada Taeyong yang tengah menyiapkan kendaraan nya menuju ke kediaman rumah sang orang tua.

Hari ini, Siera serta Taeyang akan kembali terbang menuju Ternate setelah hampir empat tahun mereka menemani keluarga kecil Alettha di Jakarta dalam misi membantu mengurus Seokjun.

Sedari tadi Taeyong disibuk kan dengan beberapa barang yang sekiranya akan Alettha berikan kepada orang tua nya sebagai bekal perjalanan.

"Oom,, ayok campel bunda.." rengek Seokjun kembali yang kini berhasil mengalihkan perhatian Taeyong dari kegiatan nya.

Buru-buru Taeyong menutup bagasi mobil nya dan menggandeng jemari kecil milik Seokjun. Di dalam ruang tamu tampak sepi, sampai sebuah suara mengintrupsi pendengaran Taeyong serta Seokjun dan mereka berniat mencari asal suara tersebut.

"Hwekkk-"

"Lettha!"

"Hwekkk-" mendengar nya, buru-buru Taeyong berlari menuju ke arah dapur dan benar dugaan nya. Sang adik tengah berusaha mengeluarkan sesuatu dari dalam perutnya, membuat Taeyong sigap berlari dan membantu memijat tengkuk Leya yang sudah banjir dengan keringat.

"Heh, lo ngapa?" Tanya Taeyong khawatir dengan tangan yang sibuk memijat serta Seokjun yang masih berada dalam gendongan nya.

"Air" Taeyong kembali sigap, kali ini ia mendudukan tubuh Seokjun pada meja makan dan setelahnya ia kembali dengan apa yang diperintahkan Alettha.

"Hwekk-"

"Pelan-pelan" titah Taeyong sembari mengelap bulir-bulir keringat disekitar kening Alettha.

Alettha tengah mengatur nafas nya, membuat Taeyong buru-buru menekan beberapa digit angka untuk menghubungi seseorang.

Belum sempat ponsel menempel di telinga nya, sebuah sambaran yang berasal dari Alettha sukses membuat  nya terkejut dan menjatuhkan ponsel nya ke lantai.

"Anak gue lo tinggal, bego!" Sarkas Alettha dengan picingan mata yang membuat nyali Taeyong menciut.

Teringat akan keponakan yang ia tinggalkan sembarang, buru-buru ia berlari ke posisi Seokjun yang ternyata tengah bermain-main dengan garpu.

"Heh Njun, kecolok nanti mata maneh!!"

Saking panik nya, Taeyong dengan kasar merampas garpu di tangan Seokjun. Membuat bocah itu menyebikan bibir nya karena teriakan sang paman.

"Oom nakal!"

Tak butuh waktu lama untuk Seokjun mengeluarkan suara tangis nya yang menggelegar, membuat Taeyong kalah gesit ketika niat ingin menyumpal sang keponakan menjadi gagal karena telah di jewer terlebih dahulu oleh sang adik.

"A-AANJIR- SAA-SAKITT WOY, SI ANJ-"

"Ngomong kasar terus aja di depan anak gue!!"

Makin gencar saja Alettha menjewer telinga sang kakak yang sudah sangat memerah tersebut.

"Heh, lepas dulu!! Sakit!!"

Tiba-tiba jeweran mengendur, membuat Taeyong refleks menepis tangan Alettha yang malah lanjut melamun.

"Sakit bat sue" baru sadar bahwa sang adik tengah melamun, ia pun melambai-lambaikan tangan nya dihadapan Alettha. Namun nihil. Alettha masih saja terdiam dengan tatapan kosong.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang