apasih?

24.4K 1.8K 17
                                    




















'Cklekk

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Doyoung yang tengah mengerjakan tugas kantornya diranjang kini melirik sekilas kearah istinya, Alettha dengan wajah datarnya tengah mengobrak abrikan lemari pakaiannya lengkap dengan gumam-an yang Doyoung yakini sebagai umpatan-umpatan kasar.

Terganggu, Doyoung pun menghentikan kegiatan jari-jarinya diatas papan ketik "Nyari apa si dek?"

Tanpa menoleh Alettha hanya menjawab dengan gelengan, membuat Doyoung secara spontan mengernyitkan alisnya hingga menjadi satu. Menutup laptopnya, ia beranjak dari ranjang menuju ketempat dimana Alettha berada. Berdiri menunggu dibelakang dengan tangan yang bersedekap didada, bahkan Alettha masih belum menyadari keberadaan-nya saat ini.

Bruk

Tanpa memberi kode, Alettha membalikan tubuhnya hingga menyebabkan tubuhnya yg menabrak dada bidang Doyoung.

Alettha (pov)

Sakit

Karena mas Doyoung itu tinggi mengharuskan gue mendongkak demi menatap matanya. Saat pandangan gue udah ketemu, gue malah takut liat tatapan tajemnya mas Doyoung yg saat ini ngeliatin gue udah kayak mau nerkam anak ayam.

"Apa?" Berusaha bersikap biasa aja akhirnya kata itu yg keluar dari bibir gue. Gue masih merasakan aura mas Doyoung yg udah bad mood malah tambah bad mood gara-gara kata-kata gue.

"Kamu cari apa? Aku tanya malah diasemin" ucapnya. Ya Allah...gak liat apa mas tadi gue udah geleng-geleng.

Gue juga sebenernya setelah masuk kamar jadi bingung apa tujuan utama gue tadi, makanya ketika mas Doyoung nanya gue cuma merespon dengan gelengan karena gue lupa niat awal gue apa.

Bukannya omelan macem biasa yg gue dapat, kali ini malah sebuah toyoran yg lumayan lah bagi gue.

"Kamu kenapa sih? Capek?" Gatau diri banget sumpah, setelah ngasih gue toyoran dia masih nanya juga gue kenapa.

Males menjawab kembali pertanyaanya, gue pun kembali memberi gelengan sebagai respon.

Dapat gue denger dan liat suara decakan kecil serta rotasi bola mata mas Doyoung yg memutar, mungkin dia jengah? Karena gak penting-penting amat gue pun berlalu dari pandagan mas Doyoung dan menidurkan diri gue di sofa panjang ruang keluarga.

"Arghhhh-" sumpah woy ini gue kenapa? Dari tadi tuh gue pingin sesuatu, tapi selalu aja lupa sama hal yg gue pinginin tadi.

'Mamahhh...teteh kenapa?'

Alettha (pov) end

Doyoung masih termangu akibat kelakuan Alettha tadi, sampai akhirnya ia sadar dan berjalan keluar untuk menghampiri Alettha.

"Arghhhh-" suara erangan tersebut sontak langsung membuat Doyoung segera melangkah ke arah suara tersebut berasal.

Dan benar, matanya langsung mendapati Alettha yg sedang menelungkupkan wajahnya pada ujung sofa dengan kaki yg mengayun kencang  secara bergilir dengan cepatnya.

"Dek, kamu kenapa sih?" Tanya Doyoung masih pada posisinya berdiri.

Alettha merespon, sejurus kemudian terpampanglah wajah penuh air matanya yg langsung membuat Doyoung terkejut. Ia pun menghampiri Alettha dan duduk bersimpuh dikarpet bawah.

"Kamu kenapa hm?" Tanya Doyoung seraya menyingkirkan helaian rambut Alettha yg menempel akibat air mata. Alettha menggeleng, namun tak lama tangisannya pun makin terdengar kencang.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang