Chapter 23; STELLA

255 76 16
                                    


"Mark Wiston," panggil Mina tanpa menolehkan perhatian.

Mark menunduk kilas sebelum menjawab sahutan. "Ya, Putri..."

"Mina, mulai sekarang panggil aku Flamina atau Mina. Aku ingin kita berbincang dengan nyaman."

"Maka, sebuah kehormatan bagiku jika kau berkenan memanggilku Mark, Flamina."

Mina mengulum senyum.

Mereka kembali menapak langkah menyusuri jalan menuju pusat kota. Sembari menikmati kemeriahan pesta usai menari dengan perasaan yang tak tergugah. Lalu tiba-tiba, Mina tersentak pelan karena teringat rasa penasaran yang sebelumnya melanda. Ia menoleh pada Mark.

"Mark, apa kau melebihkan permintaanku semalam saat berbicara pada Ayahku?"

"Melebihkan? Tidak, Flamina. Aku mengutarakan kalimatmu dengan sempurna."

Kini Mina mengernyit. "Lalu, kenapa Ayahku begitu terkejut? Bahkan Ibuku juga begitu."

"Benarkah?" tanya Mark sebelum terkekeh saat Mina mengangguk pelan. Lalu, ia mengalihkan pandang menatap lurus ke depan. "Mungkin bukan pintamu yang mengejutkan mereka."

Mark mengulum senyum. Membuat Mina mulai menerka-nerka apa yang Mark maksud karena Mark sama sekali tak mengatakan apapun setelah mengantarnya ke depan kamar semalam.

"Melainkan pintaku yang membuat mereka terkejut," tambah Mark.

"Pintamu?"

Mark mengangguk. Kembali ia menolehkan wajah dan menatap Mina lembut.

"Pintaku untuk menikahimu, Flamina."





Chapter 23

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Chapter 23.
STELLA.





"Jadi seperti ini rasanya cemburu?"

"A-Ayah?"

"Apa Wiston sudah benar-benar menarik penuh perhatianmu sehingga kau tak sadar akan kehadiranku, Flamina?"

"B-Bukan maksudku, Ayah. Maafkan aku..."

Raja Roman tertawa. Perlahan langkahnya mendekati Mina setelah cukup lama memerhatikan putri semata wayangnya itu dari belakang. Sedang menitik fokuskan pandang pada satu tujuan. Pada beberapa perwira terbaik tengah beradu pedang guna sebagai pelatihan –termasuk Mark Wiston, salah satunya.

EVERGLOWWo Geschichten leben. Entdecke jetzt