Chapter 5; HOME ㅡ2019

392 96 26
                                    


Seberapapun lamanya waktu memang patut dihargai. Dulu, waktu bukanlah sebuah persoalan bagiku untuk menunggu kapan tiba saatnya kauhadir di hadapku. Namun, waktu yang memburu tepat saat datangmu perlahanmengusikku. Mereka mengejarku yang tengah terbelenggu.





Chapter 5

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Chapter 5.
HOME.





November, 2019.


Mina tak pernah menyangka jikalau datangnya Mark bertepatan dengan bulir-bulir salju pertama yang akan turun. Tahun itu, salju pertama lebih cepat datang ketimbang tahun lalu.

Sebelumnya, Mina hanya bergeming tepat di hadapan jendela kaca sembari memandangi bulir-bulir salju yang berjatuhan. Merengkuh tubuh sendiri dan menilik semesta dengan iris cerahnya. Tengah merapalkan sebuah ingin lewat sorot matanya.

Namun, hari itu tubuh Mina berbalik cepat kala suara pintu yang terbuka menggema. Kedua tangannya teruntai turun dengan raut wajah yang menegang untuk sesaat. Di hadapannya, sosok Mark datang dengan beberapa macam hal yang ia geret oleh tangan. Lantas, ia mulai maju beberapa langkah hingga laki-laki itu menyadari eksistensinya.

"Oh, Hai. Aku akan pindah ke sini untuk sementara waktu. Ngomong-ngomong, siapa namamu?"

Sesaat Mina terperanjat. Namun selang menit berikutnya, ia mulai memperkenalkan diri. Diikuti Mark yang manyahutkan namanya, saat itu senyum Mina mengembang.

Meski pada awalnya Mark tak banyak mengajaknya bicara. Mark langsung membawa barang-barangnya ke dalam kamar lalu keluar lagi untuk menempatkan diri pada sofa ruang tengah. Melakukan sesuatu dengan benda kecil di tangannya hingga membuat Mina tersentak saat sebuah benda persegi cukup besar di sana menimbulkan cahaya.

Mark, mengenalkan benda itu serta apapun yang ada di dalam bingkainya. Serta beberapa hal lain yang tak Mina tahu apa dan untuk apa kegunaannya.

Satu hari, dua hari, tiga hari, hingga hari ke lima, Mark mulai jarang kembali ke rumah.

Mina akan terus duduk diam pada sofa ruang tengah menghadap lurus pada pintu rumah sembari menunggu kepulangan Mark.


Pagi hari, Mark akan keluar untuk beberapa saat setelah menyapanya. Pulang dengan peluh yang bercucuran, lelaki itu langsung beringsut ke kamar dan pergi lagi membawa kameranya.

Kepulangan Mark selalu tepat saat jarum jam menunjuk angka sebelas malam. Dan, Mina masih duduk di tempatnya saat pintu rumah itu terbuka. Menampakkan sosok Mark yang perlahan melangkah masuk ke dalam.

EVERGLOWHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin