tou-san

1K 103 30
                                    

Sejak kejadian hari yang lalu kagami taiga tak lagi menampakkan dirinya,membuat tetsuya entah mengapa merasa cemas dengan keadaan lelaki beralis tidak normal itu. entah mengapa, namun ia merasakan firasat yang buruk meskipun ia tidak tahu apa yang akan terjadi. namun ia berusaha tidak memikirkannya, lagipula ia datang dari masa depan dia tidak tahu apapun mengenai masa lalu.

"tetsuya, kita akan pulang,mengunjungi tou-san dan sepupu berisikmu itu." ucap kakaknya dipagi yang cerah itu, mereka berdelapan sedang asik sarapan bersama dihalaman belakang, hingga ucapan chihiro membuat mereka menyembur sarapan kecuali seijuurou tentunya.

"enak saja ssu!!! Kau tidak boleh membawa kurokocchi pergi ssu!" seru ryouta mendelik tidak suka pada si kelabu, lelaki itu hanya menatap datar pada ryouta yang mengamuk.

"oii tetsu! Jangan percaya padanya! Mungkin saja dia berbohong padamu,jangan percaya dengan tampang datar seperti papan itu.!" chihiro menatap sinis pada daiki, harusnya dia sadar diri. Jika dibandingkan dengannya justru tampang kriminal itulah yang tidak dapat dipercaya. Chihiro sudah lama curiga jika si daiki itu merupakan anak pungut. lihatlah tampang kriminal itu! Sangat tidak akashi sekali.

"kuro-chin sudah berjanji akan bersama kami! Pokoknya dia tidak boleh kemana-mana!" atsushi menggertakan meja kasar, mata malasnya menatap si kelabu tajam.

"tetsu nee-san milik kami! Kau tidak boleh membawanya!" satsuki memeluk tetsuya erat, ia tidak akan membiarkan lelaki mencurigakan ini membawa wanita paling berharga dalam hidupnya.

"mayuzumi-san,kau tidak bisa seenaknya begitu nodayo.sebagai tabibnya aku menolak kuroko-san dibawa pergi olehmu!" perempatan imajiner tertera jelas didahi shintarou, ia kesal sekali dengan kelabu ini. Ia yang merawat tetsuya, memberikannya pengobatan khusus atas namanya sebagai pangeran, lalu ketika tetsuya sembuh si kelabu ini tidak hitam tidak putih ingin mengajak tetsuya pergi.

"aku tidak mengizinkannya mayuzumi-san! Sebagai putra mahkota aku melarang tetsuya meninggalkan istana." aura membunuh itu menguar lagi, entah menagapa saat nama tetsuya diangkat menjadi topik perbincangan semua Akashi selalu terlibat dan pada akhirnya akan mengancam keselamatan si mayuzumi sulung jika saja tetsuya tidak membela.

"tapi dia adikku! Aku berhak sekali membawanya pulang!" protes chihiro kesal, lama-kelamaan putra mahkota ini semakin ngawur saja memberi perintah.

"tapi dia juga pelayan kami nodayo! Kami berhak mempertahankannya!" kukuh shintarou keras kepala,pokoknya ia harus mempertahankan tetsuya.

"itu benar ssu!! Jadi tanpa persetujuan dari kami, kurokocchi tidak boleh keluar!" tambah ryouta berapi-api mendukung pendapat kakak keduanya.

"sudah kubilang dia itu mayuzumi bukan kuroko!!" koreksi chihiro sansi, ia sensitif sekali jika membahas masalah marga sang adik.

"kami tidak begitu mudah akan percaya padamu mayuzumi-san. Tampangmu kurang menyakinkan." ucap daiki sarkasme yang mengundang perempatan imajiner didahi chihiro, daripada tampangnya jelas-jelas tampang si daiki item lebih dari kurang menyakinkan.

"untuk kali ini aku setuju dengan daiki-nii! Kami tidak akan mempercayaimu!" seru atsushi memancing perkelahian. Bocah itu mentang-mentang berukuran raksasa menjadi tidak kenal takut sama sekali, lihatlah ia menantang orang yang lebih tua dan tentu saja lebih berpengalaman, ia begitu percaya diri dengan kekuatannya.

"kau tidak akan bisa merebut tetsu nee-chan!!" satsuki ikut-ikutan resek pada si kelabu,mayuzumi  kesalnya bukan main.tetsuya itu adiknya! Adiknya! Miliknya! Kepunyaannya! Haruskah sesulit ini???

"kami menolak  keinginanmu mayuzumi-san, kau diperbolehkan melihat tetsuya tetapi jangan harap dapat membawanya pulang." seijuurou melayangkan tatapan tajam padanya yang berusaha mengancam chihiro, tetapi ditanggapi dengan wajah sedatar triplex olehnya meskipun dalam hati tatapan membunuh seijuurou sempat menganggunya.

Vocation in the castleWhere stories live. Discover now