happens 4

362 38 17
                                    

kedua orang itu terus berjalan dalam keheningan, dalam pikiran mereka masing-masing yang sedang teracak-acak bagaikan sebuah puzzle yang pelahan-lahan disusun ulang. mereka mungkin baru berjalan sekitar 5 km setelah tetsuya pingsan. entahlah... mereka hanya sama-sama kebingungan. sulit untuk menyusun rencana saat ini.

tetsuya melihat sei jun, anaknya memang anak yang sangat baik, ia tertidur lelap. tidak rewel dan sama sekali tidak menyusahkan. ia beruntung sekali sei jun sangat mengerti bahwa pada keadaan seperti ini ia tidak boleh menyusahkan ibunya.

"jika kau lelah aku bisa menggendongnya suya-chan..." tawar ogiwara, di wajah pemuda itu tersirat rasa cemas akan dirinya.

tetsuya tersenyum, sejujurnya ia memang sangat kelelahan.

"aku sangat tertolong ogiwara-kun."

dengan sangat hati-hati tetsuya menyerahkan sei jun dalam gendongan ogiwara. ogiwara sendiri tersenyum lebar karena akhirnya ia dapat juga mendapatkan kesempatan untuk menggendong sei jun.

bocah ini memang sangat imut, tapi ia selalu memberikan tatapan tajam pada setiap pemuda yang mendekati kakaknya menggunakan ia. seolah ia menjaga kakaknya dari orang lain. bocah pemarah ini sebenarnya sangat menggemaskan.

"ogiwara..." lirih tetsuya.

ogiwara menoleh, bertanya-tanya mengapa lirihan tetsuya terdengar sedang bersedih.

"mereka mencariku..."

ogiwara masih terdiam tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh tetsuya, tapi ia menyimak. tidak melepaskan pandangannya pada tetsuya sedikit pun.

"ogiwara...aku adalah alasan mengapa orang-orang itu melakukan penyerangan didesa.."

tetsuya menghentikan langkahnya begitu pula ogiwara. ia bingung. tidak mengerti. mengapa orang-orang itu menyerang desa karena tetsuya. memangnya siapa tetsuya? apa hubungan tetsuya dengan orang-orang itu? jadi... orang tuanya... keluarganya dibunuh karena orang-orang itu mencari tetsuya?

ogiwara menatap nanar tetsuya. ia tidak bisa mengatakan apapun.

"maafkan aku..." air mata tetsuya pada akhirnya mengalir.

tetsuya mengkhianati janjinya dengan sei jun. ia tidak bisa diam, tapi ia tidak bisa melakukan apapun. jadi ia hanya bisa menangis untuk segala kesalahannya. mungkin... di zaman ini ia ditakdirkan untuk menderita. karma karena ia telah banyak berbuat menyakiti orang-orang di sekitarnya, membuat mereka mencintainya namun sama sekali tak sanggup untuk membalasnya.

fisiknya... wajahnya adalah kutukan!

tetsuya membenci segalanya yang ada padanya, apa yang ia miliki... wajah cantik yang membawa kemalangan, sifat lemah yang selalu membuatnya mengorbankan dirinya untuk orang lain, dan dirinya... karena ia adalah seorang perempuan.

tetsuya tertawa pilu...

alasan mengapa ia seorang lelaki di zamannya telah terjawab. lucu sekali... benar-benar lucu hingga membuatnya sangat sakit.

"tetsuya.." ogiwara mendekat, mengangkat dagu tetsuya, ikut merasa bersedih karena air mata tetsuya yang jatuh.

tetsuya mendorong ogiwara menjauh.

"aku yang membunuh orang tuamu...jangan... jangan dekati aku.."

ogiwara tahu itu bukan salah tetsuya... ogiwara mengerti bahwa apa yang terjadi padanya bukanlah kesalahan tetsuya. itu hanya sebuah kemalangan yang terjadi padanya...

"tetsuya, aku tidak menyalahkanmu...aku tidak..."

"tinggalkan aku dan sei jun disini." tetsuya menghapus matanya, merebut sei jun dari gendongan ogiwara lalu berjalan ke arah sebaliknya.

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang