for him

493 42 2
                                    

.

.

.

"kurokocchi.. Tampak berbeda ssu... " kata kise cemas.

Daiki mengangguk mengiyakan. Tetsuya yang mereka kenal tidak seperti itu. Tatapan matanya entah mengapa terasa kosong,  mata itu hanya akan tampak hidup ketika menatap putranya, sei jun.

"dia tertekan nanodayo... " lirih shintarou sedih,  ia meremas kedua tangannya untuk mengalihkan kecemasannya.

"apa maksudmu adikku tertekan? " tanya chihiro terkejut. 

"tetsu-chin hanya terdiam... Dan menangis... " kata atsushi sembari mengenang kejadian tadi sore.

"tetsu nee-chan mungkin hanya butuh waktu. " sambung satsuki ikut bergabung dengan pembicaran kakak-kakaknya.

Mereka saling terdiam,  sebenarnya pendapat mereka mungkin saja benar. Hanya saja,  mereka sedikit berharap bahwa tetsuya akan senang melihat mereka bukannya hanya diam dan menangis.

"seluruh kejadian yang terjadi... Bukankah sudah ku bilang dulu? " shintarou menghela nafas.  "tetsuya hanya gadis remaja,  ia bahkan baru menginjak umur 17 tahun. Ia belum siap secara fisik maupun mental... Tetsuya stress! "

Chihiro mengepal tangannya keras,  satsuki yang melihat itu buru-buru mendekati chihiro agar suaminya itu tidak berulah tanpa sepengetahuannya.

"kurokocchii... " kise meringgis,  rasanya...sedih dan sakit.

Tetsuya... Seharusnya memiliki kehidupan yang luar biasa. Wanita baik dan tulus sepertinya,  mengapa harus dicobai sedemikian rupa?

"maafkan nii-san... " lirih chihiro pelan,  dan penyesalan. Ia merasa gagal sebagai seorang kakak,  ia tidak mampu melindungi adiknya. Menyedihkan...

"apa yang harus kita lakukan untuk membantunya??? " tanya daiki kemudian, ia lelah duduk dan hanya membicarakan tetsuya.  Apa mereka tidak dapat membantu tetsuya sedikit pun???

Tidak ada yang menjawab pertanyaan daiki. Mereka terdiam dan termenung.

"tidak ada." tutur atsushi sekenanya.

Mereka terdiam lagi,  karena itu benar. Mereka tidak dapat melakukan apapun untuk membantu tetsuya. Pada dasarnya,  mereka hidup dibawah kuasa seijuurou dan tidak ada yang mereka dapatkan untuk membantu.  Karena...mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

Hanya itu...

....

"sei jun...aku harap kau tidak tumbuh menjadi seorang raja... "

Tetsuya menyisir rambut halus sei jun dengan jari jemarinya. Ia hanya terbaring dan menatap putranya, berpikir dan mencemaskan masa depan putranya.

Jika bisa,  tetsuya berharap sei jun hidup sebagai orang biasa. Ia hanya takut,  bahwa sei jun akan tumbuh seperti seijuurou.

Benar,

Benar bahwa tetsuya mencintai seijuurou.

Hanya saja cara seijuurou mencintainya membuatnya tersiksa. Dan ia tidak dapat melakukan apapun untuk membela dirinya. Ia takut seijuurou akan membencinya.

Tetsuya mengecup pipi sei jun lama,
Hari ini harusnya,  hari yang membahagiakan...  Ia dapat bertemu dengan kakaknya dan teman-temannya.

Tapi melihat mereka seperti itu, mengutarakan kesedihan membuatnya sulit.

Ia ingin melupakan itu... Melupakan perasaan lama yang membuatnya mendapatkan ini semua. Kata-kata tulus yang mereka ucapkan membuat tetsuya paranoid...

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang