clown

420 43 29
                                    

.
.
.

"ada apa dengan itu? "

Kise tertegun ditempatnya mendengarkan jawaban dari masaomi. 

Beberapa saat yang lalu, ia menghadap ayahnya.  Mengutarakan kata-kata sesopan dan selembut mungkin atas apa yang terjadi pada ratu negeri ini.

Lalu ayahnya hanya menjawab kata-kata itu.

Ada apa dengan itu.

Selanjutnya kise hanya mampu berdiri, mengeratkan genggamannya,  dan menunduk sembari menggigit bibirnya.

Ia mulai berpikir bahwa...

Perlakuan buruk yang dilakukan seijuurou pada tetsuya adalah ajaran masaomi.

"ayahanda,  bukankah...  Setidaknya kau dapat memberi Raja sebuah nasehat? " suara kise bergetar meski ia terlihat baik-baik saja.

Masaomi menghela nafas, menatap kise dengan sungguh-sungguh.

"apa yang dilakukan seijuurou tidak salah. "

Benar,  menurutnya justru seijuurou hanya tegas pada tetsuya. Itu bukan salah seijuurou meskipun ia menggunakan kekerasan.  Wanita itu menjual kebebasannya atas keselamatan pangeran kedua,  seharusnya ia menerima semua itu dengan lapang dada.

"bagaimana bisa ayahanda pikir bahwa raja tidak salah?? " hal yang tidak pernah dilakukan kise didepan ayahnya adalah marah,  sekarang ia mengutarakan kemarahannya melalui nada bicaranya dengan ekspresinya yang mengeras.

"mengapa kau sangat terobsesi pada urusan kakakmu ryouta? "

Masaomi menjawab tak kalah tajamnya, ia mungkin tua namun aura menakutkan itu tak pernah cukup tua untuk membuat orang tersentak.

"....ayahanda...  Kau tahu betul alasannya... " desah ryouta pelan, "tetsuya tidak layak mendapatkan semua itu. "

Masaomi terdiam sejenak,  memandang ryouta yang menunduk kebawah dengan gestur menahan rasa kekesalannya.

Sesuatu membuat masaomi tersadar,  selama ini ryouta tak pernah menghadapi secara langsung seperti ini bahkan hanya untuk berbicara tidak resmi.

Sekarang,

Ryouta menghadapinya, mengutarakan keberatannya pada kakaknya dan meminta bantuannya.

Tadinya ia cukup senang bahwa ryouta mengunjunginya,  namun... Meminta sesuatu hal untuk mengubah cara seijuurou adalah suatu hal yang tidak berguna.

Tidak ada satupun orang yang dapat mengubah seijuurou.  Putra sulungnya itu memang begitu adanya. Seorang yang sulit dipahami,  jenius namun kejam, murah hati namun tak berperasaan.

Tidak ada yang bisa mengubahnya. Ia telah begitu sejak ibunya meninggal. Ia mulai bertingkah aneh dan pendiam. Ia memiliki dunianya sendiri dan tak ada orang yang dapat mengunjungi zonanya tanpa seiziinnya.

Itulah seijuurou,

Sebuah kerberadaaan yang misterius dan tak akan pernah dipahami. Seorang putra yang membanggakan sekaligus mengerikan,  memang sejak awal ia keras pada seijuurou,  mendidik seijuurou tanpa belas kasih, menjadikannya seorang raja tanpa cela namun...  Ia menjadikan putranya sosok mengerikan yang menakutinya sendiri.

Masaomi mendekati ryouta, meletakkan telapak tangannya dibahu ryouta.

"aku akan coba bicara pada seijuurou. " ucap masaomi.

Ryouta sejenak hanya mampu menatap masaomi sebelum matanya berbinar dan tak hentinya mengucapkan terima kasih.

Masaomi tersenyum tipis,

Vocation in the castleWhere stories live. Discover now