happens 2

356 37 10
                                    

seekor kuda putih albino yang dibelinya beberapa tahun lalu dengan tegap melangkah membawanya pergi bersama orang yang dicintainya. langkah kuda itu dibawa semakin lamban ketika mereka hampir mencapai tujuan.

sebuah desa kecil terpencil yang terletak sangat jauh dari peradapan AKA. Desa terpencil di ujung utara kekuasaan aka,  yang hampir mustahil untuk di perhatikan oleh seijuro.

Sebuah desa yang berdiri oleh beberapa orang. Desa ini dihuni oleh mantan budak yang bekerja di kerajaan emas dan memilih melarikan diri dari sana. Rata-rata dari mereka bekerja sebagai petani disini.

Kehidupan sederhana untuk menyembunyikan tetsuya hingga keadaan menjadi tenang agar shintarou dapat mengirim tetsuya ke luar negeri.

Setidaknya itulah rencananya sekarang.

Shintarou menghentikan langkah kudanya tepat didepan sebuah rumah yang terletak agak jauh dari desa. Rumah yang ia bangun beberapa bulan lalu dengan bantuan beberapa penduduk disini.

"tetsuya sudah sampai... "

Shintarou tersenyum simpul, mengerti bahwa tetsuya sangat kelelahan. Tapi sejujurnya ia tidak keberatan disandari seperti ini oleh tetsuya.

Ia merasa nyaman.

Tetsuya membuka matanya perlahan, membiasakan diri dengan penglihatannya lalu mendongak untuk tersenyum pada shintarou.

Shintarou berdehem pelan, rasa panas membakari tubuhnya.

Tetsuya turun perlahan dengan sei jun yang tertidur lelap digendongannya.

Ia hampir terjatuh karena hilang keseimbangan. Lalu ia melihat rumah didepannya, sontak kemudian menatap shintarou yang turun tegesa-gesa karena mengkhawatirkannya.

"itu... Rumah..."

Shintarou mengangguk tidak lupa juga tersenyum.

"untukmu nodayo. " katanya.

Tetsuya tidak dapat berkata-kata,  rumah didepannya ini sangat indah.  Itu memang tidak mewah dan terkesan sederhana.  Tapi... Itu tetap indah.

Gaya perumahan eropa dengan batu bata merah, serta halaman yang tentu akan dimanfaatkannya.

Ini sangat cocok untuknya... Dan sei jun.

Tetsuya menahan air matanya mati-matian akibat rasa haru.  Ya,  ia sudah berjanji pada sei jun untuk tidak menangis lagi.

Ia harus menepatinya.

Tetsuya menghampiri shintarou dan memeluk pria megane ini erat. Rasa terimakasih pun rasanya tak akan cukup mengapresiasikan rasa terimakasihnya.

"terimakasih shintarou... Terimakasih.... Terimakasih banyak, sungguh terimakasih. "

Shintarou berharap, saat ini,  hal seperti ini,  akan bertahan selamanya.

....

"yang mulia... Kami tidak menemukan apapun sejauh ini yang berhubungan dengan ratu dan putra mahkota... " kasamatsu menunduk didepan rajanya, melaporkan hasil pencariannya.

Seijuro tidak marah, lebih tepatnya tidak memberikan reaksi apapun.  Ia hanya menatap kosong dan mendengarkan.

Ia seperti patung.

Beda dari raja yang mereka kenal. Ia hanya diam,  tidak melakukan apa-apa selain terus memantau kerajaannya.

Dan akhir-akhir ini beliau tidak menyentuh makanannya,  membuat para pengawal dan pelayannya sendiri cemas akan kesehatannya.

Kasamatsu masih menunduk, menunggu perintah dari raja yang masih berdiam diri.

Diamnya raja tak urung membuat tangan kanannya, mibuchi reo mengambil alih komando.

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang