terkurung

609 60 34
                                    


.

.

.



Perasaan menusia adalah hal yang rumit, serumit kepribadian orang-orang yang kadang kita kenali. Terkadang, kita merasa kita begitu mengenali mereka, begitu percaya pada mereka, bahkan kita tidak mungkin sempat berpikir bahwa mereka akan menyakiti kita.

Namun yang terjadi adalah sebaliknya. Rasa sakit yang diberikan oleh mereka yang kita percayai lebih melukai. Berbahaya. Dan sangat meracuni.

Setelah itu yang kita dapat lakukan adalah meringkuk dalam kesunyian, kesepian yang mendalam. Berharap semuanya adalah mimpi.



....



Kuroko tetsuya.

Ia adalah pemuda biasa yang tidak menyadari pesonanya. Sederhana dan kalem, kepribadiannya juga sederhana. Ia hanya seorang pemuda yang pantang menyerah.

Lahir sebagai anak tunggal yang amat disayangi. Namun kemudian, orang tuanya meninggal hingga pengasuhannya harus jatuh ditangan neneknya. Ia tumbuh sebagaimana baiknya ia dibesarkan, hobinya membaca buku membuatnya sedikit tertutup dan membuat dirinya mengacuhkan hal-hal menarik disekitarnya.

Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa seorang tetsuya adalah sosok yang begitu menarik. Kehidupannya menoton namun ia menyukainya. Kedamaian adalah teman yang paling disukainya.  Ia juga menyukai pekerjaannya sebagai editor. Baginya pekerjaannya tidak akan dapat membosankan, namun... Ia harus menelan pil pahit, ia dipecat karena alasan yang tidak logis dan egois. Tetsuya menyebutnya, ketidakprofessionalan sejati.

Ya sudahlah ya, ia mungkin sudah dipecat. Namun ia harus tetap optimis. Mau bagaimana lagi? Namun hal yang tidak terduga adalah...kedatangannya dizaman ini. Semuanya begitu berubah, dirinya, dan kepribadiannya.

Ia mempertanyakan,

"apakah ini benar-benar aku?"

Bagaimana bisa ia menjadi seperti ini? Kehidupannya terlalu berbanding terbalik-balik. Apakah beratus ratus tahun yang lalu ia memang seperti ini? Hidup sebagai kuroko tetsuya versi perempuan dengan seperti ini?

Ia mulai merasa ini terlalu berat untuknya. Ia rindu hidupnya yang dulu...ia benci perasaan yang dimilikinya....ia benci untuk slalu tersiksa, ia membenci semuanya...

Tetsuya meremas gaunnya dengan emosional, ia menyalahkan semua ini. Takdir yang membawanya ketempat ini! Lalu takdir pula yang membuatnya menderita seperti ini! Betapa tidak adilnya!!
Mengapa ia yang harus mengalami hal-hal seperti ini? Kenapa bukan orang lain saja??!!

Tetsuya tidak ingin menyakiti...ia tidak bermaksud menyakiti siapapun..namun setiap langkah yang dipilihnya slalu membuat orang-orang tersakiti. Sebenarnya, apa salahnya???

Orang yang menyukainya dengan tulus terlukai, bahkan hampir mati...demi apapun ia tidak menginginkan itu terjadi. Jika seseorang harus mati, ia rela menggantikannya.

Ia hanya tidak sanggup lagi harus merasakan rasa bersalah dan sakit ini.

Ia benci terlihat lemah.

Benci terus menerus sakit.

Ia hanya ingin kembali pulang...




"AKU HANYA INGIN PULANG!!!!!!" jerit tetsuya memilukan, beberapa pelayan yang ditugaskan raja menjaganya tergopoh-gopoh menghampirinya dengan panik.

Tetsuya telah diasingkan, atau lebih tepatnya diisolasi ditempat khusus. Ruang berluaskan 20X20 dengan 4 pelayan. Ruangan itu masih terhubung dengan istana, tentu saja sang Raja akan sering berkunjung dan lebih sering menginap diruangan itu dibandingkan dengan kamarnya sendiri.

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang