wind

459 46 21
                                    

Malam itu sebuah keputusan telah dibuat.  Atas rasa kemanusiaan dan perasaan tulus yang mendalam, sebuah keberanian telah lahir.  Mereka tahu, jika mereka tertangkap maka jalan yang dapat mereka tempuh hanyalah kematian.  Namun rasa sengsara yang ikut mengikuti mereka ketika melihatnya membuat mereka tidak tahan.  Rasa perlawanan itu bangkit, rasa takut telah dikalahkan oleh kemuakkan. Ada saatnya segala sesuatu harus dibakari dengan tekad.

Jalan telah ditetapkan.

Tekad telah membara.

Kematian telah siap dihadapi.

Akhirnya, mereka siap.

Daiki memandang ryouta lalu mereka sama-sama mengangguk.

Rencana telah dibuat,  dan jika tidak ada yang akan melakukan itu.  Maka merekalah orang yang akan melakukannya.

Semuanya sudah cukup jelas!

Ini adalah waktunya,  dan mereka akan melakukannya.

Apapun resikonya,  mereka akan menanggungnya.  Mereka tahu resiko dan kemungkinan terbesar adalah kematian.  Namun,  jika mereka tidak melakukannya...  Maka tetsuya...

Tidak akan pernah bahagia lagi...

Mereka telah sepakat,  mereka telah menerima takdir,  dan melapangkan hati untuk kematian. Mereka telah menyiapkan hati dan diri untuk ini.

"atsushi, kau tidak akan terlibat dalam hal ini. "   daiki menepuk bahu atsushi pelan dengan sebuah senyuman andalannya.

"kami tidak akan mengatakan padanya bahwa kau yang memberitahu kami ssu. " sambung ryouta lembut.

Daiki dan ryouta saling berpandangan.

"karena semuanya sudah cukup. Maka,  kami akan menyelamatkan tetsuya. " sahut daiki dan ryouta kompak. Tak lupa disertai cengiran ceria mereka berdua.

Dulu,  atsushi selalu merasa cengiran itu terlihat bodoh.  Namun saat ini,  dengan keberanian kakak-kakaknya cengiran itu terlihat sangat menawan.
Mereka terlihat seperti pahlawan

Atsushi terdiam ditempatnya,  tekad kakak-kakaknya membuatnya tertegun.  Jika mereka telah mempersiapkan kata-kata seperti itu..maka mereka tentu telah mempersiapkan takdir yang akan mereka hadapi.

Lagipula,

Jika mereka sepakat untuk bekerja sama,  maka tidak ada yang dapat ia lakukan untuk mencegahnya.

"tetsuya berada diantara gedung emas dan perak.  Disana kau akan temukan pintu kecil yang tersembunyi. " atsushi memalingkan wajahnya.  "semoga... Kalian beruntung. "

Daiki dan ryouta mengangguk serentak. Hari ini,  mereka akan menggadai nasib. Entah apa yang akan terjadi pada daiki dan ryouta tetapi mereka sepakat bahwa prioritas mereka adalah tetsuya.

Jika usaha mereka dapat membuat tetsuya mendapatkan hidup yang lebih baik, mengapa tidak mereka lakukan?

....


Suasana kelas yang sama seperti biasa. Sinar matahari yang perlahan-lahan masuk kedalam kelas, memberikan kesan tertentu yang tak akan pernah ia lupakan.

Sensei didepannya terus menyogok ilmu kekepala mereka sedang masing-masing dari mereka sibuk dengan pemikirannya.

"mengapa akashi seijuurou adalah raja yang paling dan bersejarah dalam histori AKA?"

Pemuda berkaca mata  mengangkat tangannya tinggi-tinggi.  Hanya ia, siswa dikelas ini yang nampak sangat bersemangat menyambut ilmu.

"karena prestasi yang ia raih untuk perekonomian AKA,  Lalu ia adalah raja yang berdiri sendiri artinya ia tidak membutuhkan menteri untuk mendirikan negerinya.  Ia bahkan membunuh keluarga permaisuri ayahnya yang menentang sistem pemerintahannya. "

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang