Bagian #17

591 46 10
                                    

Adam pun memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Anya.

"Sampe!" Ujar Adam pada Anya.

"Udah sampe?, bentar amat" Ujar Anya dan dia pun turun dari mobil setelah membuka setbealt.

"Bentar matamu, orang tadi kita sampe sini satu jam lebih gara-gara macet, keasikan sama hp lu sih!" Ujar Adam yang masih di dalam mobil.

Adam pun turun dari mobil setelah membuat setbealt nya dan menutup pintu mobil terlalu kencang membuat Anya terkejut.

"Selooww bang, esmosian ya lu!" Ujar Anya melihat Adam di seberang pintu pengemudi.

Adam tidak menjawab pertanyaan Anya dan dia mengunci mobil otomatis menggunakan remot mobil.

Adam pun menghampiri Anya yang sudah berada di depan pagar rumah Anya.

"Gak ada yang berubah ya!" Ujar Anya pada dirinya sendiri.

"Iyalah gaada yang berubah dari rumah ini, yang berubah adanya lo!" Ujar Adam.

"Apaan sih?, ngaco!" Ujar Anya.

Lah dibilang ngaco gue, emang kenyataannya begituu batin Adam.

Anya pun masuk ke dalam rumahnya yang tidak di kunci pagar rumahnya, di dalam dia mendengar suara teriak dan suara barang-barang jatoh.

Anya pun masuk ke dalam rumah yang pintunya tertutup rapat, dia mendengar suara seseorang yang sedang mengancam.

"BERISIK LO SEMUA!, JANGAN ADA YANG TERIAK ATAU GUE BUAT KALIAN GAK BERNYAWA!" Suara seorang lelaki mengancam.

"Maling" Ujar Anya se pelan mungkin.

Anya pun melihat Adam yang sedang mematung di depan pagar dan dia pun menyuruh Adam berada didekatnya dengan tangan.

"Kenapa?" Tanya Adam yang sudah berada di samping Anya.

"Ada maling disini, mending kita hajar!" Ujar Anya semangat.

"Ayo!" Ujar Adam.

Anya pun membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.

Dia melihat dua perampok yang sedang mengambil barang-barang elektronik di di ruang tamu.

Anya pun menghajar perampok itu bertubi-tubi, sementara Adam juga melawan perampok dan menghajarnya sampai dia terjatuh ke bawah.

"Ambil tali!" Ujar Anya yang berhasil membuat perampok itu terduduk dilantai.

"Tangan gue megang perampok pinter, mana bisa gue ngambilin tali" Ujar Adam.

"Oh iya ya, siapapun disini ambilin tali" Teriak Anya diakhir kalimat.

Dan seorang ibu-ibu yang tidak di tali pun mengambil tali yang berada di dapur, dengan secepat kilat ibu-itu itu kembali dengan membawa tali yang panjang dan di berikan kepada Anya.

Anya pun mengambil tali tersebut, lalu mengikat kedua tangan perampok yang berada di depannya itu, sementara Adam menggeser tubuh perampok itu agar mendekat dengan Anya dan Anya dapat dengan cepat mengikat kedua tangan perampok yang satu lagi.

Perampok sudah dengan keadaan badan serta tangan yang terikat satu sama lain.

"Beress!" Ujar Anya senang.

"Telpon polisi!" Ujar Anya kepada Adam dan Adam pun mengambil handphonenya yang berada di dalam saku celananya.

Adam pun menekan nomor untuk menghubungi polisi dan tersambung lah panggilan itu kepada pak polisi.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now