Bagian #40

469 25 1
                                    

"Eh btw lo tadi nanyain nama panjang si Dillah ada apa?" Tanya Anya.

"Gaada apa-apa, cuman pengen nanya aja, oh iya seandainya si Dillah emang lelaki gak bener gimana?" Tanya Liam yang membuat Anya berfikir.

"Gue putusin, tapi entah kenapa gue gak percaya kalau dia lelaki yang gak bener" Ujar Anya meyakinkan dirinya.

"Jangan terlalu percaya sama orang Nya, lo kenal sama dia udah berapa lama sih?" Tanya Liam.

"Walaupun gue kenal sama dia gak begitu lama, tapi dia selalu nunjukin sikap baiknya di depan gue, bahkan gue gak pernah ngeliat dia godain cewek lain" Ujar Anya.

"Itukan kalau di depan lu Nya, kalau di belakang ya beda lagi, namanya juga cowok, bisa jadi dia main cewek di belakang lo" Ujar Liam yang membuat Anya kesal.

"Kalau dia ngelakuin hal kayak gitu, gue bakal bikin hidup dia sengsara" Ujar Anya galak membuat Liam takut.

"Tuh kan macamnya bangun, tadi yang bareng gue perasaan kucing deh tapi kok sekarang berubah jadi macan" Ujar Liam membuat Anya bertambah kesal.

Anya tidak menanggapi ucapan Liam, dia diam, dia marah pada Liam, menyebalkan memang berbicara kepada lelaki seperti Liam.

"Jangan marah dongg, makan sate yukk!" Ajak Liam.

Bak disambar petir, di laser oleh matanya milik Superman, Anya pun mengangguk semangat membuat Liam tak habis pikir.

Mereka berdua masuk ke dalam tempat dagang yang berjualan sate di pinggir jalan, Anya terlebih dahulu duduk sementara Liam memesankan makanannya.

"Pak satenya 20 tusuk, minumnya es teh manis" Ujar Liam kepada pedagang sate.

"Ditunggu a" Ujar bapak itu dan Liam mengangguk.

Liam pun duduk di depan Anya yang kosong, mereka duduk di meja paling pojok.

"Eh Nya liat deh!" Ujar Liam sambil melihat ke seorang perempuan yang sedang bermesraan dengan lelaki

"Yang itu?" Tanya Anya sambil menunjuk perempuan itu.

"Jangan ditunjuk!" Ujar Liam.

"Maaf maaf, kenapa si emangnya? Lo suka sama cewek itu?" Tanya Anya.

"Ya engga lah, gue yakin cowoknya itu bukan cowok baik-baik" Ujar Liam.

"Tau darimana lo?" Tanya Anya tak paham.

"Lo liatin aja matanya, dia kalau ngomong sama ceweknya itu gak pernah ngeliatin matanya, dia seakan bicara lewat matanya tentang yang dia ucapkan dari mulutnya itu cuman kebohongan belak" Ujar Liam panjang lebar.

"Iya yah?, Bentar gue liatin matanya" Ujar Anya dan dia melihat mata lelaki itu tanpa disangka lelaki itu melihat Anya balik lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Tuhkan apa gue bilang" Ujar Liam sambil tertawa karena melihat Anya jijik dengan tatapan lelaki tadi itu.

"Kamu ngedipin mata ke cewek itu?" Tanya perempuan yang tadi di lihat Anya dan Liam.

"Eng...engga" Bohong lelaki itu.

"Tuhkannn bener, aku gak suka dibohongin" Ujar perempuan itu dan dia pergi meninggalkan lelaki itu sendirian.

"Tunggu bep!" Ujar lelaki itu dan dia mengejar kekasihnya.

Melihat kejadian itu Anya tertawa terbahak-bahak.

"Gara-gara lo sih, pake ngedipin mata ke cowok itu" Ujar Liam sambil tertawa.

"Enak aja, dia yang ngedipin gue anjir, jijik gue" Ujar Anya sambil bergidik ngeri.

"Hahaha, anjir emang, kan udah gue bilang dia gak bener" Ujar Liam yang masih tertawa.

"Udah udah ketawanya, nanti pen boker lagi lo, tapi yang lo omongin tadi kok bisa bener ya?" Tanya Anya heran.

"Keliatan Nya, keliatan dari setiap gerak-gerik nya" Ujar Liam yang sudah tidak tertawa lagi.

"Keren juga lo, berarti nanti kalau liat Dillah Lo bisa tau dong dia lelaki yang baik atau ga" Ujar Anya bersemangat, Liam hanya menganggukan kepalanya saja.

Makanan serta minuman tadi datang dibawakan oleh pedagang disini, bapak pedagang menyimpannya diatas meja Anya dan Liam yang membuat Anya tak henti-hentinya tersenyum.

"Makasih pak!" Ujar Liam kepada bapak tersebut.

"Iya sama-sama a, silahkan dimakan!" Ujar bapak itu lalu dia pergi.

"A itu apa sih Nya?" Tanya Liam kepada Anya yang sedang mengambil sate keatas piringnya yang sudah diberi nasi.

"A itu aa, sama kayak mas mas lah" Ujar Anya sambil menyantap makanannya.

"Oh" Ujar Liam dan dia mengambil satu tusuk sate lalu memakannya tanpa nasi.

"Makan nasinya Liam!" Ujar Anya perhatian.

"Gamau ah, kenyang" Ujar Liam.

"Kenyang? Lo sama gue sama Liam, tadi sore tadi belum makan apa-apa, masa udah kenyang, gamau tau pokoknya lo harus abisin nasi yang ada di piring lo, jangan sampe gaada sisa" Ujar Anya perhatian membuat Liam senang.

Senang rasanya Nya bisa diperhatiin sama lo, andai Lo bisa gini terus sama gue, jangan ninggalin gue cuman karena lelaki kayak Dillah batin Liam.

"Iyaaa Anya sayanggggg" Ujar Liam sambil mencubit pipi Anya yang sedang memakan makanannya.

"Anjirrr pipi gue!" Ujar Anya sambil menepis tangan Liam dari pipinya.

Liam hanya tertawa karena tingkahnya itu, membuat Anya kesal adalah hobinya dari dulu bahkan hobinya itu belum berubah.

"Dih sialan ketawa, sakit ini pipi gue" Ujar Anya sambil memegang pipinya.

Liam pun mengelus pipi Anya dengan lembut membuat Anya tidak bergerak, dia melihat kearah Liam Yang sedang mengelus pipinya.

Mengapa detak jantung ini tidak bisa bersahabat sama gue batin Anya.

Anya tersadar dari lamunannya dan dia menepis kembali tangan Liam.

"Gak bole pegang-pegang pipi gue!" Ujar Anya galak dan dia memakan kembali satenya, Liam pun melakukan hal yang sama tanpa ingin membalas ucapan Anya.

Susah memang menyukai sahabat sendiri batin Liam.

Mereka berdua sudah selesai memakan makanannya, mereka masih betah di warung sate ini, enggan pergi.

"Yam, kalau misalkan gue suka sama sendiri itu boleh gak sih?" Tanya Anya tiba-tiba membuat Liam tersedak minumannya yang baru saja dia minum.

"Kalau minum hati-hati Liam!" Ujar Anya yang melihat Liam tanpa membantunya.

"Uhuk, bantuin kek temen lagi keselek malah diliatin aja" Ujar Liam yang sudah tidak terbatuk-batuk lagi.

"Gue suka kalau ngeliat Lo sengsara" Ujar Anya sambil tertawa membuat Liam mendengus kesal.

"Sialan Lo!" Ujar Liam.

"Eh iya pertanyaan Lo tadi apa?" Lanjut Liam pura-pura tidak mendengar apa yang ditanyakan tadi oleh Anya.

"Ish lo mah congean, tadi gue nanya boleh gak gue suka sama sahabat gue sendiri" Ujar Anya.

Boleh Nya, sangat boleh, gue seneng kalau yang lo sukain itu gue batin Liam.

Updateeee lagiii.

Selamat malam Minggu guyssss.

Love you kalian semua, terimakasih selalu mendukung aku dengan cara vote, selalu dukung aku yaaa😘

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang