Bagian #36

494 21 1
                                    

"Bom-bom car yukk!" Ajak Anya kepada kedua sahabatnya itu dan mereka mengangguk serentak.

Anya pun pergi ke arena permainan bom-bom car yang saat ini sedang sepi oleh pengunjung beruntunglah mereka kali ini.

"Mas tiga orang ya" Ujar Anya kepada mas yang sedang menjaga Arena bom-bom car.

Mas tersebut pun menggesek kartu itu sebanyak tiga kali, barulah tempat itu dibuka untuk ketiga orang yang kini sedang duduk di mobilnya masing-masing.

"1,2,3 mulai!" Ujar mas penjaga.

Anya pun langsung menancapkan gasnya menabrak Liam yang berada di depannya, Liam pun tidak ingin kalah dan dia menabrak Anya membuat Anya tertawa senang.

"Dih anjir beraninya ma cewek" Ujar Anya dan dia pun pergi mengelilingi arena bom-bom car ini.

Sementara sekarang Liam dan Dani sedang bertatap-tapapan seperti sedang berbicara lewat mata.

Dani pun memutuskan kontak matanya dengan Liam dan menabrak mobil yang di kendarai Liam, membuat Liam membalas tindakannya Dani.

"Gue gak bakal kalah sama lo!" Ujar Dani kepada Liam dengan tatapan yang penuh emosi.

"Lo selalu kalah sama gue Dan" Ujar Liam meremehkan Dani membuatnya tersulut emosi.

Dani pun menggas mobilnya dan menabrak Liam dengan kencang membuat Liam beserta mobilnya terdorong lumayan jauh dari tempatnya tadi.

Liam pun segera menggas mobilnya dan mengikuti Dani yang berusaha kabur dari Liam, setelah lama kejar-kejaran Liam sekarang telah berada di depan Dani dan dia melakukan hal yang tadi Dani lakukan padanya.

"Gimana dan? Masih mau ngalahin gue?" Tanya Liam.

"Seumur hidup gue, gue gak pernah merasa kalah sama lo!" Ujar Dani emosi.

"Oh ya? Mimpi lo ketinggian Dan! Loser tetep aja loser bukan winner kek gue" Ujar Liam menyombongkan dirinya.

Anya yang dari tadi sedang bermain bom-bom car pun langsung mendekati mereka berdua.

"Eh ini kalian lagi pada ngapain sih? Bukannya main malah tatap-tatapan" Ujar Anya melihat kedua orang itu sednag tatap-tatapan lagi.

Mereka memutuskan kontaknya satu sama lain dan kompak menabrak Anya dengan mobil mereka masing-masing membuat Anya terdorong.

"Dih anjir sialan! Malah gue yang kena" Ujar Anya kesal dan dia pun menabrak Liam dan Dani membuat mereka mengejar Anya yang mengendarai mobilnya menjauh dari mereka berdua.

"Coba kalau kalian bisa kejar gue" Ujar Anya sambil teriak karena dia sudah berada jauh dari Liam dan Dani.

"Dapet apa kalau berhasil ngejatr lo?" Tanya Dani.

"Gue!" Ujar Anya asal.

Mendengar jawaban asal yang diucapkan Anya membuat Liam dan Dani saling tatap satu sama lain.

Liam pun menggas mobilnya supaya bisa mengejar Anya, Dani pun mengikuti gerakan Liam.

Liam dan Dani berada berdampingan, Liam pun menggeser kan mobilnya supaya menabrak Dani, membuat Dani terdorong jauh.

Dani pun menggas mobilnya lagi supaya bisa menyusul Liam, alhasil sekarang mereka berdampingan saat beberapa senti lagi mendekati Anya tiba-tiba bom-bom car mereka semua mati.

"Permainan selesai!" Ujar sang penjaga.

"Sialan!" Umpat Liam sambi memukul stir mobil.

Dani pun memukul stir mobil dengan keras.

Sementara Anya turun dari mobilnya dan melihat kearah kedua sahabatnya yang masih duduk di bom-bom carnya.

"Ayo maen yang lain!" Ujar Anya dan dia menghampiri kedua sahabatnya itu.

Dani dan Liam keluar bersamaan dari mobilnya lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Anya.

"Perasaan gue ditinggalin mulu deh, males!" Gerutu Anya dan dia berlari menghampiri kedua sahabatnya yang sudah keluar dari arena permainan bom-bom car.

"Maen apa lagi?" Tanya Anya.

"Basket!" Ujar Liam dan Dani bersamaan.

"Okeyy" Ujar Anya.

Mereka pun mencari mesin permainan basket.

"Karena permainannya cuman ada dua, kalian aja yang maennya" Ujar Anya dan dia menggesek kartunya kepada kedua mesin basket yang saling berdampingan.

"Gue maen yang lain ya" Ujar Anya dan dia pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.

Permainan mereka berdua dimulai.

"Gue bakal kalahin Lo!" Ujar Dani percaya diri.

"Jangan ngarep!" Ujar Liam.

Keduanya sekarang pokus kepada permainannya masing-masing.

Beberapa menit berlalu akhirnya keduanya sama-sama menyelesaikan permainannya dan hasilnya seri.

Anya datang dengan membawa begitu banyak tiket yang dia dapatkan dari mesin mainan yang dia mainkan.

"Seri, ah gaseru!" Ujar Anya dan dia mengambil tiket yang berada di permainan basket.

"Tapi tiketnya banyak, lumayanlah" Ujar Anya senang, tiket yang didapatkan oleh Liam dan Dani sangat banyak dan hasil dari permainan basket mereka ialah 200 point.

Setelah mengambil tiket itu Anya pun duduk di kursi diikuti oleh Liam dan Dani.

"Ini tiketnya udah banyak nih, tukerin sana!" Ujar Anya kepada Dani dan Liam.

"Tuker aja sendiri!" Ujar Liam.

"Iya, manja banget lo!" Ujar Dani.

"Kalian berdua ya, nyebelinnya minta di tampol" Ujar Anya kesal.

Sedang asyik-asyiknya mengobrol handphone Anya bergetar membuat dia harus mengambil handphone yang berada di dalam saku celana dan menjawab panggilan suara dari seseorang yang dia rindukan selama ini.

"Halo!" Sapa sang penelpon.

"Haloooo!" Sapa balik Anya bersemangat.

"Kamu ke Jakarta kok gak bilang-bilang aku sih?" Tanya Dilah.

"Iya maaf, aku ke Jakarta juga diajakin sama nenek, jadi gak sempet deh bilang ke kakak" Ujar Anya.

Dani tahu jelas siapa yang menelpon Anya, sementara Liam bingung siapa orang yang menelpon Anya sehingga membuat Anya terlihat senang.

"Oh gitu, kamu masih di Jakarta?" Tanya Dillah.

"Iya aku masih di Jakarta" Jawab Anya jujur.

"Di Jakarta sama nenek kamu kan? Apa perlu aku samperin kesana?" Tanya Dillah khawatir.

"Aku disini engga sama nenek, lagi sama temen-temen aku, kak Dillah gak usah kesini, kamu disana aja jangan khawatirin aku, aku disini baik-baik aja" Jawab Anya.

"Yaudah hati-hati kalau gitu, jaga kesehatan kamu, besok kamu harus udah ada di Bandung, aku pengen jalan-jalan sama kamu" Ujar Dillah membuat Anya senang.

"Iyaa sayang" Ujar Anya mesra.

Sayang? Siapa itu? Siapa yang dipanggil sayang oleh Anya? Tanya batin Liam.

"Aku tutup ya teleponnya" Ujar Liam.

"Iya" Ujar Anya dan panggilan pun dimatikan oleh Dillah.

Anya pun kembali memasukan handphonenya kedalam saku celananya.

"Siapa tadi?" Tanya Liam.

Update selamat hari Minggu.

Oh iya kayaknya aku akan update setiap hari Minggu deh, soalnya bener-bener lagi banyak tugas ini.

VOMMENT😘

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now