#Bagian 45 (Last)

908 35 2
                                    


~ S E L A M A T M A L M I N G~

Udah hari Malam Minggu aja ternyata yaa guys ga kerasaa, siapa yang lagi mamingan hayoo? Aku mah disini lagi pake selimut, nonton drakor, dan menikmati suara air hujan.

Anya melepaskan pelukannya dari Adam dan dia menatap mata Adam dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ternyata Allah emang tau siapa jodoh gue yang sebenernya" Ujar Adam membuat Anya menatapnya berkaca-kaca.

"Dam, gue bertahun-tahun ini udah nyakitin lo, dengan cara ngelupain lo, apa lo gak benci sama gue?" Tanya Anya.

"Benci? Semakin gue mencoba buat ngebenci lo, rasa sayang dan suka buat lo malah nambah besar, jadi buat apa gue ngebenci lo?" Ujar Adam dan dia memegang pipi Anya.

"Kalau lo jawab begini, gue malah nambah bersalah sama lo" Ujar Anya dan dia menangis lagi.

"Udah Nya, gausah nangis lagi, gue gak suka liat lo nangis karena gue, please jangan ngeluarin air mata karena gue" Ujar Adam dan dia menghapus air mata Anya dengan kedua ibu jarinya.

"Adammm, lo cowok baik" Ujar Anya dan dia memeluk Adam lagi.

"Gue emang cowok baik baru nyadar Lo?" Tanya Adam senang.

"Tapi lo ngeselin!" Ujar Anya sambil melepaskan pelukannya dari Adam.

"Tapi lo sayang kan sama gue?" Goda Adam.

"Dih pede gila lo!" Ujar Anya dan dia tertawa senang.

"Nya boleh gak gue jadi bagian dari hidup lo?" Tanya Adam.

"Maksud lo?" Tanya Anya pura-pura tidak mengerti.

"Ah ini mah minta pake cara romantis ya" Ujar Adam.

Anya hanya tertawa menganggap apa yang di ucapkan oleh Adam hanyalah gurauan.

"Eh tapi gue gak bisa romantis Nya" Ujar Adam jujur.

"Yaudah gausah sok romantis deh, bukan lo banget tau" Ujar Anya mengejek Adam.

"Yaudah deh gini aja" Ujar Adam dan dia mengambil sesuatu di saku celananya seperti tempat cincin.

"Apaan tuh?" Tanya Anya penasaran.

"Ini buat lo!" Ujar Adam sambil membuka tempat cincin tersebut dan isinya adalah sebuah cincin emas putih yang sangat indah.

"Lo mau ngegadein cincin ini ke gue?" Ujar Anya bercanda.

"Gue gak bercanda Anya, gue serius, gue serius mau nikahin lo, gue mau lo jadi ibu dari anak-anak gue, gimana Lo mau?" Tanya Adam sambil menatap Anya penuh harap.

"Kalau misalkan gue gamau gimana?" Tanya Anya dan dia melipat kedua tangannya didepan dada.

"Gue gak bakal nyerah buat ngedapetin lo, gue akan selalu ngejar lo, mau lo ada di negara lain, di luar angkasa pun akan gue kejar Nya, tapi kalau lo ada di dunia lain, gue gak bisa ngejar, gue cuman bisa doain lo" Ujar Adam.

Jujur. Anya sangat tersentuh dengan ucapan Adam, dia baru sadar ternyata Adam lelaki romantis, dia juga tidak mudah menyerah dengan Anya, Anya bahagia ternyata orang yang dia sukai ini lelaki yang sangat baik.

"Emang lo mau punya istri kayak gue?" Tanya Anya ragu.

"Ya gue mau lah, gue gak Mandang fisik lo Nya, gue juga gak peduli lo gabisa masak juga, kita kan bisa belajar sama-sama" Ujar Adam meyakinkan.

Baru kali ini Anya merasakan sangat dicintai oleh lelaki.

Tanpa aba-aba Anya pun memeluk Adam lagi, kali ini pelukannya sangat erat, seperti tidak ingin kehilangan Adam.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now