Bagian #34

507 23 0
                                    

"Danur? Yang bener lo? Lo mau buat gue mati ketakutan?" Tanya Anya dengan suara yang menggema di satu studio.

Ya ampun malu gue bawa dia kesini, untung sayang kalau gak sayang udah gue tinggalin disini batin Liam kesal.

"Gue lupa kalau Lo takut sama film hantu" Ujar Liam berpura-pura.

Setomboy-tomboynya Anya, jika dia berhadapan dengan film hantu yang selalu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dia pasti akan takut, Anya tidak sekuat yang kalian tahu, wahai para pembaca cerita ini.

"Liam sumpah Lo nyebelin" Ujar Anya kesal.

"Udah udah gue minta maaf deh" Ujar Liam dengan watadosnya (wajah tanpa dosa).

Anya diam sambil memakan popcornnya rakus, tidak peduli jika Liam memperhatikannya dari tadi.

Film pun dimulai dan diawali dengan pembukaan lagu anak kecil dalam bahasa Sunda yang membuat buku kuduk Anya meremang ketakutan.

Gila baru awal aja udah gini batin Anya kesal.

Anya pun menyimpan popcornnya diataa paha lalu menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya, Liam yang berada di samping Anya berusaha menahan tawanya karena ulah Anya.

Hahaha, ya Allah ngakak gue, maafin gue ya Nya karena terlalu suka buat Lo kesal batin Liam tertawa.

Anya menutup matanya, tapi dia mencoba membuka matanya sedikit-sedikit untuk melihat adegan di film itu, sialnya Anya melihat hantu itu dan dia pun memeluk lengan Liam, dia enggan melepaskannya.

Nah inilah alasan kenapa gue pen nonton film hororr batin Liam senang.

Liam pun memeluk tubuh Anya, dia tau Anya ketakutan hebat karena ulah dia sendiri.

"Yam gue takut" Ujar Anya sambil mendonggak melihat Liam.

"Udah Lo peluk gue aja, bentar lagi juga selesai filmnya" Ujar Liam sambil menatap mata Anya yang ketakutan hebat.

Film pun sudah selesai, Anya masih setia dengan posisinya memeluk Liam, membuat Liam senang.

"Nya udah selesai!" Ujar Liam sambil memukul tangan Anya pelan.

Anya pun melepaskan pelukannya dari Liam dan dia melihat sekelilingnya yang sudah kosong melompong hanya ada mereka berdua saja disana.

"Liam ayok balik!" Ujar Anya dan dia pun menarik tangan Liam agar bisa keluar dari ruangan ini, sementara popcorn mereka tinggalkan begitu saja.

Mereka sudah berada di luar studio, Anya kalap menonton film itu.

"Yam gue takut, gu--gue pengen balik" Ujar Anya dan dia pun mulai meneteskan air mata.

Lain tidak tega melihat Anya yang menangis karena ulahnya.

Liam pun memeluk Anya membiarkan Anya menangis di dada bidangnya.

"Udah jangan nangis lagi, gue yang salah, gue minta maaf" Ujar Liam dan dia melepaskan pelukannya dari Anya, lalu mengusap air mata yang berada di pipi Anya mengunakan ibu jarinya.

"Pokoknya gue gak mau nonton film kayak gitu lagi!" Ujar Anya kesal.

"Iya nanti gak bakal nonton kayak gitu lagi" Ujar Liam merasa tak tega.

"Yaudah kalau gitu gue mao minum lemontea lagi sama popcorn yang manis" Ujar Anya.

"Yang tadi mana?" Tanya Liam.

"Ketinggalan di dalem Liam" Ujar Anya.

"Yaudah lu duduk aja tungguin gue" Ujar Liam dan Anya pun mengikuti ucapan Liam.

Anya pun duduk di depan kursi yang empuk menunggu Liam yang sedang memesankan pesanannya.

Tiba-tiba handphone yang berada di saku celana Anya berbunyi menandakan bahwa ada panggilan masuk, Anya pun menjawabnya tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Halo!" Sapa Anya kepada si penelepon.

"Nya lo masih di Jakarta?" Tanya sang penelpon yang Anya yakini itu suara Husna.

"Masih, gue lagi maen sama temen kecil gue" Ujar Anya terdengar senang.

"Wah? Siapa? Ganteng ga?" Tanya Husna heboh.

Anya pun mematikan panggilannya secara sepihak.

Dia pun memfoto Liam yang sedang berjalan kearahnya dan mengirimnya kepada Husna.

Husna:
Ya ampun Anyaaa itu mah ganteng bangettttt selera gue pisannn

"Gini nih heboh sendiri kalau liat cogan" Ujar Anya.

Anya:
Jan diambil, sahabat gue ini, gue gak mau dia dimiliki sama lo!

Liam pun sampai sambil membawa pesanan milik Anya dan duduk di samping Anya yang sedang asyik dengan ponselnya.

"Nya mau gak nih?" Tanya Liam kepada Anya.

Anya pun menoleh dan membuka mulutnya lebar-lebar supaya Liam bisa menyuapi popcorn yang baru dibelinya.

Liam pun menyuapi Anya dengan popcorn satu-persatu.

Husna:
Dia kan sahabat lo ini bukan pacar lo jadi gue berhak dong miliki dia

Anya:
Gak boleh pokoknya dia cuman milik gue

Liam masih menikmati kegiatannya menyuapi Anya tanpa berbicara sedikitpun begitu juga Anya.

Husna:
Ihhh lo mah Maruk kak Dillah mau yang ini juga mau, inget anyaa Lo udah jadi pacarnya kak Dillah

Anya:
Gue kan gak suka sama Liam gue cuman mau miliki dia sebagai sahabat selamanya, lo bukannya suka sama si Dani ya?

Liam penasaran dan dia mencoba mengintip ponsel yang Anya pegang tapi sayangnya usahanya itu gagal.

"Jangan suka liat-liat Liam nanti matanya bisul" Ujar Anya sambil menunjuk kearah Liam dan menyembunyikan handphonenya dari pandangan Liam.

"Iya iya gue gak liat lagi deh" Ujar Liam.

"Yaudah suapin gue lagi!" Ujar Anya dengan manjanya membuat Liam senang melihat sifat asli Anya sebenarnya ini.

Liam pun menyuapi Anya lagi sementara Anya melihat pesan masuk yang baru saja dikirimkan oleh Husna.

Husna:
Yaudah deh kalau gitu gue sama Dani aja

Anya:
Nah gitu bagus yaudah gue mau lanjut jalan-jalan ya

Anya pun mematikan handphonenya dan memasukannya lagi kedalam saku celana, lalu dia merebut popcorn yang sedang dipegang oleh Liam.

"Mau kemana lagi?" Tanya Liam sambil menikmati minuman yang tadi dipesannya.

"Enggak tau bingung gue" Ujar Anya sambil memakan popcornnya dengan rakus.

"Mau novel gak?" Tanya Liam dan Anya pun menggeleng tanpa menjawab pertanyaan Liam.

"Mau boneka?" Anya masih menggeleng.

"Mau baju?" Anya menggeleng lagi.

"Mau apa dong?" Tanya Liam prustasi.

"Myau kye tyimezyone" Ujar Anya yang masih menguyah popcornya.

Liam pun berdiri dan disusul oleh Anya yang berada di sampingnya sambil memakan popcorn yang berukuran sedang.

"Yam haus" Anya pun membuka mulutnya supaya Liam bisa memberikannya minum.

Setelah selesai minum Anya fokus kembali kepada popcorn yang di pegangnya tanpa sadar di depan ada seorang lelaki yang menubruknya hingga Anya terjatuh dengan posisi duduk.

Updateee Minggu

VOMMENT ❣️

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now